JAKARTA, Cobisnis.com – Perilaku anak kadang menjengkelkan. Ada saja ulahnya yang membuat orangtua kesal hingga memarahi mereka. Sebenarnya menegur dan mendisiplinkan anak sangat baik dan positif. Hanya, jangan sekali-kali membentak mereka karena berdampak negatif bagi perkembangan mentalnya.
Membentak anak memiliki potensi yang berbahaya bagi perkembangan dan kesehatannya karena beberapa alasan berikut:
Anak Jadi Pencemas dan Depresi
Kesehatan mental anak bisa terganggu. Membentak anak secara terus-menerus dapat menyebabkan dampak psikologis yang negatif. Anak mungkin mengembangkan perasaan rendah diri, kecemasan, dan depresi. Mereka mungkin merasa takut, tidak aman, dan tidak dihargai. Membentak juga dapat mengganggu hubungan orang tua-anak, menghancurkan kepercayaan, dan menciptakan jarak emosional antara mereka.
Minder dan Tidak Percaya Diri
Membentak anak secara berulang kali dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri mereka. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Child and Family Studies menemukan bahwa anak-anak yang sering dibentak lebih mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan rendah diri. Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak ini lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko, seperti penyalahgunaan zat dan kenakalan. Anak-anak yang sering dibentak cenderung merasa bahwa mereka tidak kompeten atau tidak berharga, dan ini dapat mempengaruhi prestasi akademik dan sosial mereka. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan dan mengungkapkan pendapat mereka sendiri.
Agresif
Membentak anak juga dapat mempengaruhi perilaku mereka. Anak-anak yang sering dibentak mungkin meniru pola perilaku agresif dan menggunakan kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan konflik. Mereka mungkin memperlakukan orang lain dengan kasar atau menggunakan kekuatan fisik dalam interaksi mereka. Ini dapat menyebabkan konsekuensi serius dalam hubungan mereka dengan teman sebaya dan otoritas lainnya.
Sulit Mengontrol Emosi
Membentak anak dapat mengganggu perkembangan sosial dan emosional mereka. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, menemukan bahwa anak-anak yang sering dibentak lebih cenderung mengalami kesulitan dalam memperhatikan dan mengendalikan emosi mereka. Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak ini lebih cenderung memiliki masalah di sekolah dan dengan teman sebayanya.Anak-anak yang sering dibentak mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sehat dengan orang lain. Mereka mungkin sulit mengontrol emosi mereka dan mengatasi stres. Selain itu, mereka mungkin tidak belajar cara-cara yang sehat untuk mengekspresikan perasaan dan mengatasi konflik.
Studi lainnya yang diterbitkan dalam jurnal Child Development, menemukan bahwa anak-anak yang sering dibentak lebih mungkin mengembangkan masalah keterikatan. Ini berarti bahwa mereka mungkin mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dekat dengan orang lain.
Bermasalah Sampai Dewasa
Membentak anak tidak hanya berdampak pada saat itu, tetapi juga dapat memiliki konsekuensi jangka panjang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibentak secara teratur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan masalah perilaku, gangguan kecemasan, dan depresi di masa dewasa. Mereka juga dapat mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang stabil dan mempertahankan pekerjaan.
Sebagai gantinya, penting untuk menggunakan pendekatan yang lebih positif dan efektif dalam mendidik anak-anak, seperti memberikan pengertian, memberikan contoh yang baik, dan menggunakan metode komunikasi yang baik.