Cobisnis.com – Indonesia berhasil mendorong keberlangsungan Organisasi Kopi Internasional
(International Coffee Organization/ICO) dengan disepakatinya struktur anggaran ICO untuk periode tahun kopi 2020/21. Kesepakatan dicapai pada sidang ke-128 ICO yang berlangsung secara virtual, Rabu (28 Oktober 2020).
Sebelumnya, struktur anggaran gagal disepakati dalam sidang ke-127 ICO pada 10 – 11 September 2020 karena adanya perbedaan pandangan di antara anggota ICO.
Terlebih, situasi keuangan ICO saat ini berada dalam kondisi kritis sementara kesepakatan struktur anggaran tahun kopi 2020/21 sangat penting bagi keberlangsungan ICO.
Sidang ke-127 ICO membentuk Kelompok Kerja Kecil tingkat Pejabat Senior (Small, High-Level Working Group/SHLWG) yang diketuai Iman Pambagyo selaku Ketua Dewan ICO periode 2019/20.
Iman yang juga merupakan Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan, diberi mandat khusus menyusun rekomendasi struktur anggaran tersebut.
“Tren penurunan harga kopi internasional dan pandemi Covid-19 yang menyebabkan kesulitan ekonomi
telah memicu beberapa negara anggota meminta potongan kontribusi kepada ICO,” kata Iman Pambagyo, dalam siaran pers, Senin (2 November 2020).
Ada dua parameter utama yang digunakan untuk menyepakati struktur anggaran ICO 2020/21 ini.
Pertama, pemotongan kontribusi diberikan kepada seluruh negara anggota yang terdampak Covid-19. Kedua, pemotongan kontribusi yang akan menyebabkan berkurangnya anggaran tidak boleh mengurangi fungsi dan layanan dasar yang disediakan ICO kepada seluruh negara anggotanya.
Berbagai skenario pemotongan kontribusi negara anggota dan pemotongan anggaran telah dibahas pada beberapa kali pertemuan intensif.
“Di satu sisi, kami prihatin dengan kondisi sektor kopi dunia yang masih mengalami krisis harga ditambah
dengan pandemi yang menyebabkan resesi global. Namun di sisi lain, kami berkeyakinan ICO satu-satunya organisasi kopi dunia harus tetap berfungsi mendorong pengembangan sektor kopi global yang inklusif, berketahanan, dan berkelanjutan,” kata Iman.
Sejak dibentuk pada 1963, ICO memiliki peran penting dalam mengatur kerja sama global pengembangan
sektor kopi yang manfaatnya sangat dirasakan anggotanya, baik negara produsen ataupun konsumen.
Informasi pasar dan data statistik yang dipublikasikan ICO menjadi referensi data kopi yang paling dipercaya dan paling banyak digunakan organisasi internasional dan negara-negara di dunia.
Melalui data dan informasi yang disediakan, banyak kebijakan telah dibangun untuk mendukung sektor kopi global.