LIMAPULUH KOTA, Cobisnis.com – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, telah menetapkan tiga program terobosan utama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Tiga program tersebut, yakni Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan, Pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset KP, dan Pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.
Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), pun terus mengembangkan produk hasil riset dan inovasi yang bersifat potensial guna meningkatkan hilirisasi riset untuk kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan program terobosan Menteri Trenggono.
Untuk itu, pada 27 Mei 2021, BRPI melaksanakan penebaran ikan gurami hibrida unggul hasil pemuliaan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan ‘Anakocia’, di Kecamatan Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota. Ikan gurami hibrida unggul milik BRPI adalah gurami BIMA, yang merupakan hasil persilangan ikan gurami betina Majalengka dan gurami jantan Jambi.
Kegiatan penebaran ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Rizki Kurniawan Nakasri, beserta jajarannya ke BRPI, pada 19 Maret 2021.
Disampaikan bahwa, Kabupaten Limapuluh Kota memiliki potensi besar untuk pengembangan perikanan air tawar karena memiliki letak geografis yang strategis dan dilengkapi dengan kekayaan sumber daya genetik ikan pada 15 aliran sungai besar.
Salah satu potensi sumber daya ikan asli Kabupaten Limapuluh Kota adalah gurami Sago dan ikan dewa. Untuk itu, Wakil Bupati Limapuluh Kota meminta pendampingan teknologi dalam pengembangan sektor perikanan di wilayahnya.
Kepala BRPI, Joni Hariyadi, menuturkan bahwa BRPI siap dan mendukung pengembangan perikanan di Kabupaten Limaluluh Kota. Ke depanya, selain gurami BIMA, BRPI juga melaksanakan kegiatan teknologi adaptif lokasi (TAL) di Kabupaten Limapuluh Kota, dengan komoditas berupa padi dan udang galah.
“Kegiatan TAL ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal berbasis komoditas lokal. Ikan Gurami BIMA sendiri merupakan ikan milik bangsa untuk yang diciptakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pembudidaya ikan,” terang Joni.
Pada 28 Mei 2021, Kepala BRPI beserta Kepala Dinas Perikanan dan Penyuluh Perikanan Kabupaten Limapuluh Kota, juga melaksanakan sosialisasi kepada pembudidaya perikanan di tujuh kecamatan yang merupakan sentra produksi ikan gurami.
Ikan gurami (Osphronemus goramy Lacepede,1801) merupakan ikan asli Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Ikan gurami dikenal masyarakat sebagai ikan yang lambat tumbuh sehingga diperlukan upaya pemuliaan untuk menghasilkan strain baru ikan gurami yang unggul pada karakter pertumbuhan.
Upaya peningkatan performa pertumbuhan ikan Gurami di Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi dilakukan melalui program riset peningkatan mutu genetik, “Pembentukan Varietas Unggul Ikan Gurami Tumbuh Cepat” yang dimulai pada tahun 2014.
Kegiatan penelitian ini diawali dengan melakukan koleksi ikan gurami dari beberapa populasi yang berbeda yaitu: Majalengka, Tasikmalaya, Jambi dan Kalimantan. Pada tahun 2015 dilakukan karakterisasi genotipik yang menunjukkan bahwa populasi Majalengka dan Jambi memiliki hubungan kekerabatan paling jauh, sehingga potensial untuk digunakan dalam upaya pemuliaan melalui program hibridisasi.
Evaluasi performa pertumbuhan pada tahun 2016-2017 menunjukkan bahwa persilangan antara induk betina ikan gurami Majalengka dengan induk jantan ikan gurami Jambi terbukti memiliki nilai heterosis yang tinggi, yaitu sebesar 32,68% pada umur 14 bulan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ikan gurami hibrida hasil persilangan antara induk betina ikan gurami Majalengka dengan induk jantan ikan gurami Jambi prospektif sebagai varietas ikan gurami unggul tumbuh cepat.
Hasil uji multilokasi pada tahun 2018, menunjukkan bahwa ikan gurami hibrida tumbuh cepat memiliki pertumbuhan 26,97 persen lebih cepat daripada ikan gurami lokal di Tulungagung, sedangkan hasil uji multilokasi di Sukamandi menunjukkan bahwa ikan gurami hibrida tumbuh cepat memiliki pertumbuhan 17,18 persen lebih cepat daripada ikan gurami Galunggung Super.
Hasil pengujian performa ketahanan terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila dan bakteri Mycobacterium fortuitum menunjukkan bahwa benih ikan gurami hibrida atau BIMA tumbuh cepat memiliki ketahanan yang lebih tinggi daripada benih ikan gurami Galunggung Super hasil rilis Balai Pengembangan Budidaya Ikan Gurami dan Nilem (BPBIGN) Singaparna.
Hasil uji toleransi lingkungan juga menunjukkan bahwa benih ikan gurami hibrida tumbuh cepat memiliki ketahanan toleransi yang lebih tinggi daripada benih ikan gurami Galunggung Super terhadap paparan cekaman suhu, salinitas serta pH.
Hasil-hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa ikan gurami hibrida tumbuh cepat selain memiliki pertumbuhan yang lebih cepat juga memiliki ketahanan terhadap cekaman lingkungan serta ketahanan terhadap penyakit yang lebih baik.