Cobisnis.com – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk yang berkode saham IPCC mencatatkan aktivitas layanan bongkar muat untuk kendaraan Completely Built Up (CBU) di Lapangan Internasional (Ekspor-Impor) perseroan sebesar 34.302 unit pada bulan Februari 2020.
Angka tersebut naik 57,33% secara bulanan (MoM) jika dibandingkan layanan kendaraan CBU di bulan Januari 2020 sebesar 21.802 atau meningkat 8,27% secara tahunan (YoY) dibandingkan Februari 2019 sebesar 31.683 unit.
Secara total, pencapaian sepanjang dua bulan pertama di tahun ini tercatat kendaraan CBU di Lapangan Internasional IPCC sebesar 56.104 unit meningkat tipis 6,46% dibandingkan dua bulan pertama 2019 sebesar 52.700. “Dari angka tersebut, tercatat angka ekspor naik 16,69 persen sepanjang 2 bulan di awal tahun ini di level 49.046 unit CBU,” kata Direktur Operasional PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk Bunjamin Sukur di Jakarta, Jumat 20 Maret 2020.
Aktivitas bongkar muat untuk kendaraan CBU di Lapangan Domestik IPCC di bulan Februari juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Tercatat sepanjang Februari 2020 kendaraan CBU yang dilayani oleh IPCC sebesar 17.435 unit CBU atau mengalami kenaikan 206,63% dibandingkan Februari 2019 yang hanya sebesar 5.686 unit atau meningkat 113,87% (MoM) jika dibandingkan Januari 2020.
Sementara itu, secara akumulasi total CBU di Lapangan Domestik untuk dua bulan pertama di tahun ini mencapai 25.587 unit CBU atau meningkat 121,65% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dari segmen alat berat, di Februari 2020 IPCC mampu melayani segmen ini di Lapangan Internasional sebanyak 1.263 unit atau lebih tinggi 0,96% (YoY) di dibandingkan bulan yang sama di 2019. Secara akumulasi, sepanjang dua bulan pertama di tahun ini, kendaraan Alat Berat di Lapangan Internasional tercatat sebesar 2.564 unit atau lebih rendah 2,40% (YoY) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sementara itu, untuk layanan bongkar muat kendaraan Alat Berat di Lapangan Domestik sepanjang Februari 2020 tercatat sebanyak 1.824 unit Alat Berat atau meningkat 87,27% (YoY) dibandingkan Februari 2019 dan terlihat lebih tinggi 2,36% secara MoM dibandingkan pencapaian Januari 2020 sebanyak 1.782 unit Alat Berat.
Secara akumulasi, total unit Alat Berat di Lapangan Domestik sepanjang dua bulan pertama di tahun ini meningkat 112,37% (YoY) menjadi 3.606 unit Alat Berat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sedangkan dari layanan penyeberangan di Terminal Domestik IPCC juga menunjukan peningkatan aktivitas. Tercatat untuk segmen CBU di bulan Februari 2020 meningkat masing-masing 28,56 persen sebanyak 1.796 unit CBU yang melalui Terminal Panjang dan 5,82 persen sebanyak 1.563 unit CBU yang melalui Terminal Ex-Presiden.
Secara akumulasi di dua bulan pertama tahun ini, dari dua Terminal tersebut mengalami kenaikan masing-masing 22,27 persen dengan pencapain 3.755 unit CBU di Terminal Panjang dan 14,12 persen di Terminal Ex-Presiden dengan pencapaian penyeberangan unit CBU sejumlah 3.605 unit CBU.
Sementara itu, di segmen penyeberangan alat berat turut menunjukan peningkatan pada aktivitas bulanannya. Tercatat unit Alat Berat yang melalui Terminal Panjang mencapai 5.859 unit Alat Berat atau naik 21,33 persen (MoM) dan di Terminal Ex-Presiden sebanyak 3.823 unit Alat Berat atau meningkat 22,38 persen (MoM).
“Namun demikian, secara akumulasi pencapaian penyeberangan Alat Berat sepanjang dua bulan di awal tahun ini masih cenderung lebih rendah dengan pencapaian 45,24 persen sebanyak 10.688 unit Alat Berat di Terminal Panjang dan 53,15 persen sebanyak 6.947 unit Alat Berat,” papar dia.
Dia mengungkapkan, sampai di bulan Februari aktivitas ekspor impor untuk otomotif baik CBU dan Alat berat masih berjalan normal. Bahkan untuk bongkar muat di Lapangan Domestik baik CBU dan Alat berat mengalami peningkatan signifikan.
“Angka througput untuk domestik melonjak signifikan, terutama dari aktivitas pengiriman CBU dan truk dari Pelabuhan Tanjung Priok ke daerah-daerah,” ungkap Bunjamin.
Terkait dengan imbas penyebaran Covid-19, perusahaan berharap tidak sampai mengganggu aktivitas layanan bongkar muat kendaraan di lapangan IPCC ke depannya. Selain itu, dari sisi internal telah melengkapi prosedur operasional bongkar muat di pelabuhan dengan prosedur disinfeksi untuk memberikan pelayanan kenyamanan bagi pengguna.
“Kami berharap proses produksi para automaker di Indonesia masih terus berjalan normal, sehingga aktivitas pengiriman juga berjalan normal,” pungkas Bunjamin.