Cobisnis.com – Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali menggandeng Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia menyelenggarakan kegiatan edukasi gizi kepada sosok perempuan dalam keluarga, khususnya peran seorang Ibu.
Ibu menjadi sangat sentral sekaligus tumpuan pendukung dan pemulihan sosial, ekonomi, dan kesehatan. Peran ganda Ibu dalam mengelola rumah tangga dan mengurus semua anggota keluarga yang harus berdiam di rumah untuk belajar atau bekerja, terlebih di masa pandemi yang penuh tantangan.
“Dalam hal kesehatan, Ibu adalah tumpuan keluarga untuk kedisiplinan menjalankan 3M; memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, selain memastikan perilaku sadar gizi setiap anggota keluarga,” ujar DR. dr. Lucy Widasari dalam paparannya di webinar edukasi FFI dan Pergizi Pangan, pekan lalu.
dr. Lucy menyebut para Ibu dan perempuan sebagai Wanita Usia Subur (WUS) penting menjaga dan memenuhi kebutuhan gizinya sebelum dan selama kehamilan guna mencegah kelahiran anak dengan kondisi kekurangan gizi.
“Zat gizi mikro, yaitu vitamin dan mineral, dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon, mengatur aktivitas enzim, sistem imun, dan sistem reproduksi,” jelasnya.
Lucy menuturkan bahwa protein hewani tingkat penyerapannya lebih tinggi, yaitu 25% dibandingkan protein nabati. Kualitas protein sendiri ditentukan oleh jenis dan jumlah asam amino esensial yang dikandungnya.
Zat gizi mikro, terutama zat besi dibutuhkan dalam tiap fase kehidupan. 50 % – 60% anemia disebabkan karena kekurangan zat besi. Makanan kaya asam amino esensial yang terkandung dalam protein hewani, beberapa diantaranya adalah ikan dan susu,” ujarnya.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap dapat membantu merealisasikan keluarga sehat dan kuat melalui pemenuhan gizi seimbang,” jelas Prof. Dr. Ir. Hardinsyah sebagai Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Bappenas, Subandi, mengatakan ritme pemerintah dalam upaya perbaikan gizi tidak pernah menurun, terutama di tengah pandemi.
Pentingnya perbaikan dan edukasi gizi bahkan masuk ke dalam amanat pembangunan jangka menengah 2020 – 2024 untuk menciptakan SDM unggul dan memiliki daya saing.
“Upaya perbaikan gizi ini merupakan investasi yang strategis dalam hal kualitas SDM. Tujuan ini juga sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030, dimana dalam salah satu poinnya adalah menghilangkan segala kekurangan gizi pada tahun 2030,” jelas Subandi.
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro menyampaikan harapannya dalam penyelenggaraan Hari Gizi Nasional 2021 yang memfokuskan pada peran Ibu dan perempuan.
“Frisian Flag Indonesia sangat menyadari pentingnya peran Ibu dan perempuan dalam pemulihan bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi di tengah situasi pandemi seperti saat ini,” ujarnya.
“Untuk itu kami sangat bergembira ketika dapat terus bekerjasama dengan Pergizi Pangan Indonesia di Hari Gizi Nasonal 2021 dan memfokuskan pada kegiatan-kegiatan edukasi yang memberdayakan Ibu dan perempuan dalam meningkatkan perilaku sadar gizi melalui program #IndonesiaSIAP yang diinisiasi oleh FFI,” jelas Andrew.