JAKARTA,Cobisnis.com – PT Bio Farma (Persero) menegaskan pertumbuhan bisnisnya melalui kegiatan ekspor ke lebih dari 153 negara. Salah satunya melalui vaksin polio.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, bahwa produk Bio Farma memiliki standar internasional dan telah diekspor ke lebih dari 153 negara. Bahkan, katanya, kebutuhan 70 persen vaksin polio di dunia dipenuhi oleh Bio Farma.
“Bio Farma telah menghasilkan vaksin yang berkualitas sesuai standar World Health Organization (WHO),” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa 20 Desember.
Honesti menambahkan, Bio Farma telah meningkatkan peran Indonesia di negara berkembang yang tergabung dalam Developing Countries Vaccine Management Network (DCVMN) dan Organization of Islamic Cooperation (OIC) untuk menghasilkan vaksin yang berkualitas dengan harga terjangkau.
“Realisasi ekspor produk Bio Farma pada tahun 2021 lalu mengalami peningkatan dari sebelumnya 69 juta dolar AS di tahun 2020 menjadi 107 juta dolar AS,” ungkap Honesti.
Dalam kesempatan yang berbeda, Direktur Penelitian & Pengembangan Bio Farma Yuliana Indriati mengatakan, bahwa ekspor produk Bio Farma terutama melalui Badan dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti UNICEF, serta melalui kerja sama bilateral dengan negara Asia dan Afrika.
Yuliana menambahkan bahwa produk ekspor Bio Farma meliputi produk jadi seperti vaksin nOPV2, vaksin Hepatitis B, vaksin TT, vaksin TD, serta serta produk vaksin unggulan lainnya. Serta produk bulk seperti Polio Bulk, Measles Bulk, Tetanus Bulk dan lainnya. Bio Farma juga memiliki portfolio produk ekspor berupa Diagnostic Kit seperti Bio VTM, BioCov-19 dan mBioCov-19 untuk PCR Kit, serta BioColomelt untuk Cancer Kit.
Bio Farma juga gencar menjalin Kerjasama dengan Global Partner, seperti dengan ProFactor Pharma (United Kingdom) yang penandatanganan kerjasamanya dilaksanakan pada September 2022. Melalui kerja sama ini Bio Farma akan berperan sebagai manufaktur eksklusif untuk kerjasama suplai global
produk Recombinant Factor VII.
Terbaru, Bio Farma telah menandatangani perjanjian dengan Merck & Co Inc (MSD), global player dari Amerika Serikat untuk kerjasama transfer teknologi guna memproduksi Vaksin Human Papillomavirus (HPV) yang dibutuhkan untuk percepatan penanggulangan kanker serviks di Indonesia.