Cobisnis.com – Global Head, Research & Chief Strategist, Standard Chartered, Edward Lee mengatakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh mencapai 6% tahun 2021 setelah mengalami kontraksi 1,7% di 2020. Meskipun terjadi kenaikan penyebaran virus yang cukup tajam dan pengetatan pergerakan penduduk melalui PPKM, semua itu dianggap sebagai tantangan yang harus dihadapi dalam proses pemulihan ekonomi.
Lebih lanjut, ia berani memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 di angka 5%, di tengah upaya kongkrit pemerintah menjalankan program vaksinasi berskala besar guna mempengaruhi percepatan pemulihan ekonomi.
“Mobilitas yang lebih baik sejalan dengan pemberian vaksin dalam skala besar, kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif, serta efek dasar yang rendah kemungkinan akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021,” kata Lee di Jakarta, Senin (18 Januari 2021).
Pengetatan kembali pergerakan masyarakat melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memang berpotensi mempengaruhi kecepatan pemulihan ekonomi.
Tetapi, secara keseluruhan Edward melihat dampak ekonomi yang lebih kecil dibandingkan tahun lalu, sejalan dengan kebijakan pembatasan yang lebih lunak, kondisi global yang lebih baik, dan membaiknya adaptasi masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan.
“Kami mengharapkan pemulihan yang lebih berarti terjadi di semester kedua 2021 dan di tahun 2022 karena peluncuran dan distribusi vaksin akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan melepaskan permintaan yang terpendam di sektor-sektor yang terpuruk seperti pariwisata, perdagangan dan transportasi,” jelasnya
Standard Chartered juga memperkirakan pertumbuhan PDB global berada di kisaran 4,8% pada tahun 2021 dari kontraksi 3,8% pada tahun 2020. Walaupun perkiraan pertumbuhan 4,8% jauh di atas pertumbuhan rata-rata global selama 10 tahun terakhir (3,7%), pemulihan yang diharapkan tahun ini tidak sepenuhnya akan menutup kesenjangan yang diciptakan oleh krisis COVID-19.
Bank memperkirakan pertumbuhan global akan normal kembali menjadi 4,0% pada tahun 2022. Hal ini secara kasar sejalan dengan rata-rata tingkat pertumbuhan 3,7% dalam 10 tahun terakhir dan merupakan peningkatan dari 2019 (2,9%).
Bank sentral di seluruh dunia kemungkinan besar akan mempertahankan sikap kebijakan yang akomodatif sampai pertumbuhan pulih secara lebih berkelanjutan. Bank memperkirakan pemulihan akan menguat pada paruh kedua 2021 seiring dengan peningkatan investasi.