JAKARTA, Cobisnis.com – PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC), perusahaan dan operator data center unggulan dalam latensi rendah dan carrier-neutral di pusat kota Jakarta, resmi menjadi data center pertama di Jakarta yang menggunakan Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN.
REC sendiri merupakan inovasi PLN di bidang energi yang dirancang untuk meningkatkan bauran energi bersih di Indonesia hingga 25% pada tahun 2025. Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen EDGE DC untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor energi hijau.
Menurut data International Energy Agency (“IEA”) tahun 2020, penggunaan listrik global untuk kebutuhan data center mencapai 250 Terrawatt-hour (“TWh”) atau sekitar 1% dari konsumsi keseluruhan. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital dan meningkatnya permintaan jasa infrastruktur teknologi informasi, EDGE DC, sebagai purpose-built data center yang terletak di pusat kota Jakarta, turut mendukung teknologi rendah karbon yang disediakan oleh PLN melalui penyerahan REC pada hari ini.
“REC dari PLN merupakan komitmen EDGE DC di industri data center terhadap energi terbarukan yang salah satunya bersumber dari panas bumi. Dengan pengadaannya yang transparan, kami yakin inovasi PLN ini sejalan dengan tujuan kami untuk mendukung target berkelanjutan dari pelanggan kami,” ujar Stephanus Oscar, CEO dari EDGE DC.
”Sesuai dengan Laporan ESG yang baru kami publikasikan, kami berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari seluruh fasilitas data center yang beroperasi dan mencapai netralitas karbon di tahun 2030. Pembelian listrik dari PLN dengan energi terbarukan merupakan salah satu strategi pengurangan emisi yang kami pilih untuk fasilitas data center kami di Indonesia, yaitu EDGE DC,” kata Naz Ghouse, selaku Direktur ESG (Environmental, Sustainability and Governance) dari Digital EDGE menambahkan.
Sementara itu eneral Manajer PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan mengapresiasi komitmen EDGE DC dalam menggunakan produk energi bersih REC. Karena REC sendiri menurut Doddy merupakan salah satu inovasi green product dari PLN untuk mempermudah pelanggan mendapat pengakuan atas penggunaan sumber energi terbarukan yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk infrastruktur.
“Selama tahun 2022 PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya telah memasok 9.231 unit REC atau setara dengan 9.231 MWh energi terbarukan kepada pelanggan di Jakarta. Kontribusi EDGE DC melalui REC ini merupakan komitmen yang patut dititikberatkan untuk mendukung Jakarta yang lebih hijau, serta merupakan aksi nyata mendukung program pemerintah menuju Indonesia Net Zero Emission di tahun 2060.” Ungkap Doddy.
Dari data PLN menunjukkan, potensi kebutuhan listrik untuk data center diperkirakan sebesar 300 MVA di tahun 2022 ini, dan masih akan terus bertambah. PLN juga menyediakan listrik premium dengan keandalan pasokan multi sumber untuk mendukung keandalan listrik untuk data center.
Penggunaan sistem Automatic Change Over (ACO), melengkapi keandalan pasokan listrik premium, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan akan segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan. Keandalan adalah sebuah faktor penting dalam pengoperasian data center dan dengan menggunakan sistem ini juga akan menjamin layanan tanpa gangguan kepada pelanggan EDGE DC.
“Kondisi kelistrikan di Jakarta dalam kondisi aman. DKI Jakarta sendiri dipasok dari 6 subsistem dengan total kapasitas sebesar 11.093 Megawatt (MW) dan beban puncak tertinggi pada 2022 yaitu sebesar 5.351 MW. Silakan berbisnis di Jakarta, urusan listrik andal serahkan PLN,” tutup Doddy dengan optimis.