JAKARTA, Cobisnis.com – Citi mencapai kesepakatan dengan UOB Group (UOB) untuk akuisisi bisnis consumer banking Citi di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Transaksi ini mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit namun tidak termasuk bisnis institusional banking Citi di keempat negara tersebut. Karena Citi akan tetap fokus untuk melayani para klien institusional baik secara lokal, regional, dan global.
Perjanjian tersebut mencakup seluruh karyawan Citi yang terkait, dimana sekitar 5.000 karyawan consumer banking dan karyawan pendukung diharapkan untuk dipindahkan ke UOB setelah penutupan transaksi. UOB akan melakukan pembayaran tunai kepada Citi untuk aset bersih dari bisnis yang diakuisisi, sesuai dengan penyesuaian penutupan biasa, ditambah premi sebesar total USD 690 juta atau setara dengan Rp9,87 Trilliun (kurs Rp14.300) untuk keempat negara tersebut.
Setelah rampung, Citi berharap agar transaksi tersebut bisa melepas sekitar USD1,2 Miliar atau setara dengan Rp 17,2 Triliun dari TCE (tangible common equity) yang dialokasikan, serta peningkatan TCE sekitar USD 200 juta [atau setara dengan Rp 2,86 Triliun.
Seperti yang diumumkan sebelumnya, keluarnya Citi dari bisnis consumer banking di 13 pasar di seluruh Asia Pasifik dan EMEA diperkirakan akan melepaskan sekitar USD 7 milliar [atau setara dengan Rp 100,1 Triliun] dari TCE yang dialokasikan dari waktu ke waktu.
CEO Citi Asia Pasifik Peter Babej,
mengatakan transaksi ini dilakukan dengan UOB, institusi pan-Asia terkemuka. “Kami yakin bahwa UOB, dengan budaya yang kuat dan ambisi regional yang luas, akan memberikan peluang yang sangat baik dan tempat bekerja jangka panjang bagi rekan-rekan consumer banking kami di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam,” ujar Peter dalam keterangan resminya di Jakarta (14/1/2022).
Perseroan akan memfokuskan bisnisnya dengan memfasilitasi investasi tambahan pada area fokus strateginya. “Termasuk untuk mengembangkan jaringan institusional kami di seluruh Asia Pasifik, dan untuk mendorong tercapainya imbal hasil yang optimal bagi Citi,” katanya.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi,
menjelaskan bahwa, transaksi ini merupakan hasil positif bagi klien, kolega, dan perseroan. Citibank berkomitmen untuk menjaga agar transaksi berjalan mulus, termasuk selama masa transisi hingga transaksi selesai. “Tidak akan ada perubahan dalam layanan yang diberikan kepada klien consumer banking kami. Indonesia tetap menjadi pasar penting bagi Citi secara global dan kami tetap berkomitmen dan fokus untuk melayani klien institusional secara lokal, regional, dan global seperti yang telah kami lakukan sejak 1968,” kata Batara.
UOB dipilih oleh Citi melalui proses lelang yang ekstensif dan kompetitif. Citi akan berupaya agar transaksi berjalan mulus, termasuk selama masa transisi hingga transaksi selesai, tidak akan ada perubahan dalam layanan yang diberikan kepada klien consumer banking. Penyelesaian divestasi di masing-masing negara tidak akan tergantung pada penyelesaian divestasi di negara lainnya tetapi pada persetujuan pihak regulator di masing-masing negara.
Unit Banking, Capital Markets and Advisory (BCMA) Citi bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif untuk Citi terkait dengan transaksi ini.