JAKARTA,Cobisnis.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan perusahaan pelat merah turut andil dalam membantu pemulihan ekonomi nasional. Salah satu caranya dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Seperti diketahui, BUMN telah membuka lapangan pekerjaan secara serentak beberapa waktu lalu. Setidaknya ada 2.700 posisi yang dibuka pada waktu itu. Pembukaan lapangan kerja ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang kesulitan mencari pekerjaan imbas pandemi COVID-19.
“Sebagai sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia, sudah seyogyanya BUMN jadi motor penggerak ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat. Terlebih di masa sulit akibat pandemi dan ketidakpastian perekonomian dunia yang terjadi saat ini,” ujar Erick di Jakarta, Senin 8 Agustus.
Selama masa pandemi, lanjut Erick, BUMN tetap menjalankan proyek-proyek pembangunan yang menciptakan lapangan kerja di tengah pandemi COVID-19. Beberapa di antaranya adalah, peningkatan kilang minyak atau refinery development master plan (RDMP) Balikpapan yang diperkirakan menyerap 19.000 tenaga kerja.
Kemudian hilirisasi batu bara atau pemrosesan batubara berkalori rendah menjadi Dimethyl Ether (DME) yang diperkirakan menyerap 10.000 tenaga kerja.
Selain itu, ada juga proyek smelter tembaga Freeport Gresik yang menyerap hingga 40.000 tenaga kerja dan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah mencatatkan penyerapan hingga 200.000 tenaga kerja.
Lalu pembangunan KEK Mandalika di mana InJourney selaku penyelenggaraan utama event Internasional MotoGP mampu menyerap 4.500 tenaga kerja lokal dan berhasil memastikan bahwa masyarakat sekitar tidak hanya menjadi penonton, namun juga turut terlibat sejak pembangunan hingga penyelenggaraan event Internasional MotoGP dan World Superbike (WSBK).
Kata Erick, BUMN juga terus meningkatkan akselerasi program ekonomi kerakyatan seperti membuka kesempatan berusaha dan mendorong bisnis UMKM dengan pengembangan pelabuhan Benoa sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dan pengembangan Bakauheni Harbour City (HBC) yang dikonsep 100 persen untuk menyokong perekonomian lokal di kawasan sekitarnya.
“BUMN memastikan ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di tengah pandemi, antara lain dengan program KUR dan PNM Mekaar yang membantu ekonomi kerakyatan,” ucap Erick.
Erick menyebut program BUMN juga turut hadir menjadi penggerak ekonomi desa yang akan berdampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, terutama oleh pengusaha menengah dan pengusaha daerah.
Seperti Pertamina, sebagai BUMN yang memiliki mandat untuk menyediakan BBM dan LPG ke seluruh pelosok negeri termasuk di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar), telah melaksanakan dua program yaitu Pertashop yang saat ini siap dan telah beroperasi mencapai 5.536 unit dan BBM Satu Harga mencapai 348 titik yang tersebar di wilayah 3T di seluruh Indonesia atau PLN melalui Program Listrik Masuk Desa berhasil menyalurkan listrik sehingga rasio desa berlistrik di Indonesia saat ini telah mencapai 99,7 persen.
“Proyek dan program BUMN yang hadir di tengah pandemi mempunyai dampak positif dalam menjaga daya beli dan meningkatkan aktivitas belanja masyarakat. Hasilnya konsumsi rumah tangga terus meningkat dari -5,52 persen di triwulan II 2020 menjadi 5,51 persen yoy di triwulan II 2022,” kata Erick.