JAKARTA,Cobisnis.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengargetkan 1.000 kantor Sentra Layanan Ultra Mikro (SENYUM) hingga hingga akhir tahun 2022.
SENYUM merupakan kantor satu atap antara BRI-Pegadaian-PNM yang memudahkan nasabah dari ketiga perusahaan untuk dapat melakukan transaksi sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Sunarso mengungapkan, adapun perbedaan utama layanan co-location SENYUM dibandingkan dengan kantor BRI Unit biasa, yakni nasabah Pegadaian dan PNM dapat bertransaksi sekaligus menabung di kantor yang sama. Begitu juga sebaliknya, bagi nasabah BRI yang ingin melakukan gadai atau membuka tabungan emas bisa dilakukan melalui di co-location SENYUM.
“Tahun ini BRI Menargetkan 1.000 SENYUM. Kolaborasinya jelas dan tidak saling bersaing melainkan kami berkolaborasi dengan baik,” ujar Sunarso dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022 di Jakarta, Selasa 22 Maret.
Lebih lanjut Sunarso memaparkan, Holding UMi membentuk tim sinergi budaya kerja yang dinamai BRIGADE MADANI yang merupakan akronim dari BRI, Gade (Pegadaian) dan Madani (Permodalan Nasional Madani).
Sunarso juga menargetkan di akhir tahun 2022, Holding UMi dapat melayani 5 juta nasabah baru di segmen Ultra Mikro, mengimplementasikan 100 persen pencairan cashless di ekosistem PNM dan Pegadaian dan 500 ribu referral sukses dari Senyum Mobile serta akuisisi 60 ribu ketua/anggota Kelompok Mekaar menjadi Agen BRILink.
Sejak dimulai September 2021 yang lalu, Sunarso mengungkapkan SENYUM telah hadir di 153 lokasi.
Sebelum memulai UMi ini, Bank BRI telah melakukan riset yang menunjukkan terdapat 18 juta usaha mikro yang belum tersebut pendanaan dari lembaga keuangan resmi. Melalui BRIGADE MADANI, Sunarso optimis dapat menjangkau 18 juta usaha mikro tersebut.
“Pendekatannya berbeda. Harus didampingi dulu maka targetnya kita setting, alat kerja kita sediakan, infrastruktur kita bangun, mindset pada BRIGADE MADANI ini juga kita ubah,” kata dia.
Ia melanjutkan, strategi pertumbuhan BRI Group ke depan adalah dengan mendorong nasabah eksisting naik kelas secara sistematis dan memperbesar customer base dengan mencari sumber-sumber pertumbuhan baru.
“Pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri atas BRI, Pegadaian, dan PNM ini telah memastikan sumber pertumbuhan baru tersebut,” pungkas Sunarso.