JAKARTA,Cobisnis.com – Chief Economist & Investment Strategist di PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan memberikan proyeksinya untuk pasar saham Indonesia.
Pasar saham Indonesia mencatat kinerja yang baik di 2022, mengungguli kinerja pasar saham global dan regional, didukung stabilitas kondisi makroekonomi domestik. “Untuk 2023 kami memandang stabilitas makroekonomi Indonesia masih akan menjadi faktor pendukung bagi pasar saham. Terutama apabila kita bandingkan secara relatif dengan berbagai negara lain yang pertumbuhan ekonominya dapat tertekan,” ujar Katarina di Jakarta (25/12/2022).
Selain itu potensi perbaikan selera investasi terhadap pasar Asia juga dapat berimbas positif bagi pasar saham Indonesia yang juga akan mendapat inflow dana asing. “Pada akhir tahun 2023 kami memperkirakan IHSG dapat mencapai level 8040,” katanya.
Sementara itu masih terdapat tantangan bagi investor di 2023. Volatilitas pasar diperkirakan tetap tinggi karena pasar masih akan terus memperhatikan arah kebijakan suku bunga dan juga seberapa dalam pelemahan ekonomi yang dapat terjadi di 2023. “Oleh karena itu kami menyarankan investor untuk melakukan diversifikasi investasi dengan memiliki eksposur di aset yang dapat menawarkan potensi pertumbuhan tinggi seperti saham dan juga aset yang menawarkan stabilitas seperti obligasi,” katanya.
Diversifikasi menurunkan risiko volatilitas dan memberi fleksibilitas bagi investor untuk stay invested di pasar namun tetap dapat memanfaatkan peluang ketika terjadi volatilitas pasar.