Cobisnis.com – Perusahaan BUMN PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) sebagai pusat registrasi SRG dan sistem informasi manajemen pergudangan (Warehouse Management System/WMS) berkolaborasi dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan meluncurkan Information System Warehouse Receipt (IS-WARE) pada Jumat (27 November 2020).
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambut baik peluncuran IS-WARE sekaligus mengajak berbagai pihak untuk melakukan inovasi memanfaatkan teknologi informasi untuk memperkuat sistem resi gudang (SRG) dalam meningkatkan ekonomi Indonesia.
“Diharapkan dengan dikembangkannya teknologi baru dalam SRG ini, dapat mendukung pertumbuhan SRG serta mempercepat transformasi perdagangan yang bermuara pada peningkatan ekonomi nasional,” kata
Mendag Agus
IS-Ware NextGen adalah aplikasi tata usaha resi gudang yang dikembangkan KBI dari pengembangan aplikasi sebelumnya yang telah digunakan sejak 2010. Pengembangan aplikasi ini merupakan upaya untuk menghadapi industri 4.0, dimana semua sektor industri akan berbasis teknologi informasi. Selain itu, pengembangan aplikasi ini merupakan upaya untuk meningkatkan ekosistem resi gudang nasional.
IS-WARE Nextgen memiliki peran penting dalam menciptakan rantai perdagangan yang lebih efisien. IS-WARE Nextgen dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya dalam melakukan transaksi resi gudang, seperti dalam bentuk kecepatan transaksi dan keamanan.
“SRG berperan penting dalam mencegah terjadinya gagal serah walaupun diperdagangkan di banyak pasar daring secara bersamaan. Dengan demikian, IS-WARE Nextgen juga memiliki peran dalam menciptakan
rantai perdagangan yang lebih efisien,” jelas Mendag.
Implementasi SRG akan terus
berkembang dengan adanya sentuhan teknologi terkini dan membawa manfaat bagi perekonomian nasional, terutama dalam pemulihan ekonomi nasional yang terdampak Covid-19.
“Kami mengapresiasi para pemangku kepentingan SRG, khususnya PT KBI yang terus berinovasi mendukung
kemajuan dan percepatan implementasinya di Indonesia. Pemerintah selalu terbuka untuk bekerja sama dengan semua pihak yang berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Mendag.
Sistem Terintegrasi
Wakil Mendag Jerry Sambuaga mengatakan WMS merupakan aplikasi yang dirancang untuk digunakan pengelola gudang ataupun pelaku usaha dalam pengelolaan barang yang disimpan di gudang. WMS, kata dia,
dirancang untuk mengintegrasikan seluruh gudang SRG yang dibangun pemerintah ataupun pihak swasta,
baik yang telah dimanfaatkan dalam skema SRG maupun belum.
WMS membuat pemerintah memiliki instrumen yang mampu menyediakan informasi ketersediaan stok komoditas secara akurat dan mendukung pelaksanaan sistem pergudangan di Indonesia. Pembangunan WMS juga mendukung terwujudnya sistem logistik yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global untuk meningkatkan daya saing nasional dan kesejahteraan rakyat.
Manfaat WMS lainnya termasuk memberikan manfaat bagi pemerintah dengan menyediakan informasi ketersediaan dan sebaran stok komoditas secara nasional sehingga dapat dijadikan rujukan dalam
mengambil kebijakan terkait komoditas, khususnya pangan.
“Hal ini dapat mendukung pengendalian inflasi dan ketahanan pangan. Aplikasi ini juga akan membantu pengelola gudang dalam melakukan
pengembangan bisnis karena dapat mengelola proses bisnis sejak mulai kontrak pemenuhan stok barang
hingga pemasaran,” ujar Jerry.
Smart Contract dan Blockchain
Kepala Bappebti, Sidharta Utama, mengatakan WMS dapat berkoneksi dengan aplikasi lainnya, seperti lokapasar. Melalui aplikasi
WMS, barang yang disimpan dan ingin dijual oleh pemiliknya dapat dengan mudah dipasarkan secara daring.
Pelaku usaha yang memiliki komoditas dan ingin melakukan penjualan, maupun pelaku usaha yang membutuhkan stok untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dapat dengan mudah bertemu dalam suatu lokapasar yang terhubung dengan WMS.
“WMS akan terkoneksi dengan aplikasi lokapasar dan jasa logistik dapat memudahkan pengelola gudang
dan pelaku usaha untuk melakukan transaksi secara daring dengan estimasi perhitungan biaya dan lama
pengiriman yang dapat diperkirakan di awal,” kata Sidharta.
Direktur Utama PT KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan perusahaan berperan dengan melakukan penatausahaan resi gudang; menyediakan sistem informasi yang terintegrasi dengan pengelola gudang dan lembaga pembiayaan; memberikan informasi dan data; serta melakukan verifikasi dan konfirmasi transaksi resi gudang kepada pelaku pasar dan pemangku kepentingan.
“Aplikasi IS-Ware NextGen menggunakan teknologi berbasis Block Chain dan Smart Contract, yang akan
menjadikan pelaksanaan registrasi resi gudang menjadi lebih aman karena didukung dengan teknologi yang handal dan terukur. Selain itu, aplikasi ini dikembangkan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada para pelaku resi gudang dalam melakukan registrasi,” ujar Fajar.