JAKARTA, COBISNIS.COM – Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Maria Kristi Endah Murni, telah menyiapkan rencana cadangan jika pembangunan Bandara VVIP IKN molor dari target fungsional sebelum 17 Agustus 2024.
Bandara ini direncanakan untuk didarati oleh pesawat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan tamu VVIP lainnya dalam rangka upacara kemerdekaan pertama di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kristi menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan sebagai alternatif jika Bandara VVIP IKN belum dapat dioperasikan pada bulan Agustus.
Jika traffic penerbangan di Bandara Sepinggan penuh dan pesawat tidak dapat mendarat, maka Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda akan dijadikan sebagai opsi cadangan.
Kristi mengungkapkan bahwa tidak ada persiapan khusus yang diperlukan untuk menggunakan Bandara Sepinggan maupun Bandara Samarinda, karena kedua bandara tersebut sudah memiliki landasan pacu yang memadai untuk pesawat kepresidenan.
Namun, perlu disiapkan prosedur pengamanan presiden, seperti penutupan jalan tol dari Bandara Sepinggan ke IKN yang memakan waktu sekitar 1,5 jam.
Kristi menambahkan bahwa Bandara Sepinggan sudah siap digunakan dan tinggal mengatur trafiknya. Sementara itu, Bandara VVIP IKN akan digunakan oleh Presiden Jokowi dan pesawat militer, sedangkan para menteri serta tamu dari kedutaan besar negara lain akan dilayani dengan pesawat reguler.
Kendala dalam pembangunan Bandara VVIP IKN, menurut Kristi, disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi di kawasan IKN selama beberapa bulan terakhir.
Meskipun telah dikerahkan empat unit pesawat untuk modifikasi cuaca agar kondisi cuaca menjadi cerah dan pembangunan bisa dipercepat, kendala cuaca tetap menjadi tantangan.
Pembangunan Bandara VVIP IKN melibatkan Kemenhub dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Kemenhub bertanggung jawab atas pembangunan sisi darat, seperti terminal bandara hingga tempat parkir pesawat, sementara PUPR menangani sisi udara, termasuk landasan pacu (runway) dan landasan penghubung (taxiway).
Kristi menekankan bahwa bagian tersulit dari pembangunan ini adalah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, karena menjadi bagian penting untuk pendaratan pesawat.