JAKARTA, Cobisnis.com – Bank Mandiri terus menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan memperkuat ekosistem kerja dan usaha yang ramah bagi penyandang disabilitas. Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, Bank Mandiri menyelenggarakan Mandiri Inclusivity Summit 2025 dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan berkelanjutan Bank Mandiri sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pemerataan kesempatan, penguatan kualitas sumber daya manusia, serta perluasan partisipasi ekonomi kelompok rentan. Inisiatif tersebut sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo yang menekankan pembangunan berbasis keadilan sosial dan inklusivitas.
Direktur Human Capital & Compliance Bank Mandiri, Eka Fitria, menjelaskan bahwa Mandiri Inclusivity Summit 2025 difokuskan pada peningkatan literasi keuangan, penguatan kapasitas UMKM, serta perluasan akses pembiayaan dan kesempatan kerja yang setara bagi penyandang disabilitas. Tahun ini, Bank Mandiri mengangkat tema “Fostering Disability-Inclusive Societies for Advancing Social Progress” sebagai wujud komitmen setara dalam berkarya dan berkontribusi.
Sebagai agenda utama, Bank Mandiri menggelar talkshow bertajuk “Empowering Entrepreneurs Through Financial Intelligence”. Diskusi ini mengulas strategi pengelolaan keuangan usaha, perencanaan bisnis berkelanjutan, serta pemanfaatan produk dan layanan perbankan untuk mendukung UMKM yang dikelola oleh penyandang disabilitas. Talkshow tersebut menghadirkan Vice President SME Group Bank Mandiri, Jessica Nicoline Sengkey, serta Co-Founder Alunjiva Indonesia, Fany Efrita Rotua Ritonga.
Eka Fitria menegaskan bahwa prinsip inklusivitas menjadi fondasi penting dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia dan dunia usaha. Menurutnya, Bank Mandiri memandang inklusivitas sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan, tidak hanya melalui penyediaan akses layanan keuangan, tetapi juga dengan menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan setara bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Bank Mandiri berkomitmen membangun ekosistem yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua, sejalan dengan arah pembangunan nasional dalam memperkuat kualitas SDM dan memperluas partisipasi ekonomi,” ujar Eka Fitria dalam keterangan resminya, Kamis (18/12).
Sementara itu, Fany Efrita Rotua Ritonga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas membutuhkan dukungan menyeluruh, mulai dari akses pengetahuan, jejaring, hingga layanan keuangan yang ramah dan inklusif.
“Pemberdayaan tidak bisa dilakukan secara parsial. Sinergi berbagai pihak sangat dibutuhkan agar penyandang disabilitas dapat berdaya dan berkontribusi secara optimal dalam pembangunan sosial dan ekonomi,” jelas Fany.
Selain sesi diskusi, Mandiri Inclusivity Summit 2025 juga menghadirkan UMKM Expo sebagai wadah apresiasi terhadap kreativitas dan inovasi pelaku usaha penyandang disabilitas. Kegiatan ini sekaligus membuka peluang perluasan jejaring bisnis dan kemitraan strategis.
Dalam pelaksanaannya, Bank Mandiri menggandeng Alunjiva Indonesia sebagai mitra pendukung untuk memperkuat ekosistem inklusif, khususnya dalam pelibatan komunitas disabilitas, penyediaan aksesibilitas acara, serta peningkatan partisipasi UMKM inklusif.
Melalui Mandiri Inclusivity Summit 2025, Bank Mandiri berharap dapat meningkatkan literasi keuangan UMKM penyandang disabilitas melalui berbagai sesi berbagi pengetahuan, memperluas akses pembiayaan formal, serta mendorong peran talenta inklusif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang merata, berdaya saing, dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga mencerminkan implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang terintegrasi dalam strategi bisnis Bank Mandiri.














