JAKARTA, Cobisnis.com – Avtur atau jet fuel adalah bahan bakar pesawat terbang yang memiliki harga lebih tinggi dibanding bensin biasa.
Salah satu penyebab utama mahalnya avtur adalah standar kualitas yang sangat tinggi. Bahan bakar ini harus bebas kontaminan dan memiliki titik beku rendah agar aman digunakan di ketinggian.
Proses penyulingan avtur lebih rumit dibanding bensin atau solar. Produsen harus memastikan bahan bakar memenuhi spesifikasi ASTM D1655 atau Jet A/A-1.
Selain itu, transportasi dan penyimpanan avtur membutuhkan infrastruktur khusus. Tangki penyimpanan dan truk tangki harus aman dari risiko kebakaran dan kontaminasi.
Harga avtur juga dipengaruhi pajak dan regulasi lingkungan di tiap negara. Di beberapa wilayah, pajak karbon dan aturan penerbangan internasional ikut menambah biaya.
Risiko keselamatan juga menjadi faktor. Karena mudah terbakar dan digunakan di pesawat, asuransi dan pengendalian risiko masuk dalam perhitungan harga.
Permintaan avtur tinggi seiring pertumbuhan industri penerbangan global. Maskapai membutuhkan bahan bakar berkualitas tinggi agar penerbangan tetap aman dan efisien.
Fluktuasi harga minyak dunia turut memengaruhi avtur. Saat harga crude naik, harga avtur juga ikut melonjak, bahkan lebih tinggi dibanding bensin di darat.
Meskipun mahal, avtur tetap menjadi pilihan wajib bagi industri penerbangan karena tidak ada alternatif yang setara dari segi efisiensi dan keamanan mesin jet.
Ke depan, inovasi bio-avtur dan avtur ramah lingkungan diharapkan bisa menekan biaya dan dampak lingkungan, tapi saat ini harga tetap tinggi karena standar kualitas dan risiko transportasi.














