JAKARTA, Cobisnis.com – China sering dikenal sebagai negara pemakan mi, padahal nasi tetap menjadi makanan pokok utama bagi ratusan juta penduduknya. Kebiasaan ini terutama kuat di wilayah selatan yang memiliki budaya kuliner berbasis padi sejak ribuan tahun lalu.
Di provinsi seperti Guangdong, Guangxi, Fujian, hingga Yunnan, konsumsi nasi masih mendominasi menu harian. Iklim hangat dan curah hujan tinggi membuat padi lebih cocok ditanam dibanding gandum atau gandum hitam. Kondisi geografis ini akhirnya membentuk pola makan masyarakat selama berabad-abad.
China bukan hanya konsumen besar, tetapi juga produsen raksasa padi dunia. Negeri tersebut menghasilkan ratusan juta ton beras setiap tahun, menjadikannya pemasok utama di pasar global. Produksi masif ini didukung dukungan negara terhadap teknologi pertanian.
Budidaya padi di China tersebar luas di wilayah selatan dan tengah. Lahan sawah bertingkat di daerah perbukitan menjadi pemandangan umum. Sistem ini memungkinkan petani mengoptimalkan ruang sambil mengalirkan air ke setiap petak sawah secara alami.
Dalam beberapa dekade terakhir, modernisasi pertanian membuat hasil panen meningkat signifikan. Penelitian varietas padi, pupuk efisien, hingga mekanisasi turut memperkuat produksi dalam negeri. Dampaknya, ketahanan pangan nasional tetap stabil meski jumlah penduduk besar.
Nasi menjadi fondasi kultur kuliner China. Banyak makanan tradisional seperti claypot rice, congee, hingga nasi goreng khas Kanton lahir dari budaya konsumsi nasi yang panjang. Tradisi ini melekat kuat meski gaya hidup modern terus berubah.
Pemerintah China juga menempatkan beras sebagai komoditas strategis. Subsidi, penyimpanan stok nasional, dan pengawasan harga menjadi bagian dari kebijakan menjaga stabilitas pangan. Kebijakan ini sangat penting bagi negara dengan populasi lebih dari 1,4 miliar orang.
Di beberapa wilayah, pola konsumsi memang mulai lebih bervariasi dengan gabungan mie dan roti gandum. Namun nasi tetap menjadi makanan yang paling mudah diakses, murah, dan mengenyangkan. Perannya dalam keseharian masyarakat masih sangat dominan.
Produksi padi yang besar juga memberikan kontribusi ekonomi penting bagi daerah pedesaan. Jutaan petani masih bergantung pada komoditas ini sebagai sumber pendapatan harian. Industri penggilingan dan distribusi ikut tumbuh seiring tingginya permintaan.
Dengan konsumsi besar dan produksi kuat, China tetap menjadi salah satu negara paling berpengaruh dalam pasar beras dunia. Kombinasi budaya, iklim, dan kebijakan membuat nasi tak tergantikan di kehidupan jutaan warganya sampai hari ini.














