JAKARTA, Cobisnis.com – PT Globe Kita Terang Tbk (GLOB) menjawab permintaan klarifikasi Bursa Efek Indonesia terkait perubahan arah bisnis dan sejumlah isu strategis yang menjadi perhatian publik.
Perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai distributor telepon seluler itu kini melakukan transformasi besar menuju bisnis gaya hidup dan ekonomi hijau.
GLOB mengakui adanya penurunan pendapatan dari lini bisnis mesin kopi espresso pada 2025. Namun, perusahaan menyiapkan strategi agresif yakni menjual mesin espresso untuk rumah dan kantor kecil, segmen yang permintaannya meningkat serta membuka bisnis baru berupa pasar mesin kopi bekas melalui program tukar tambah.
Perusahaan juga menambah portofolio produk dari pemasok lokal untuk memperkuat rantai pasok di tengah fluktuasi nilai tukar.
Manajemen mengungkap alasan di balik keputusan meninggalkan bisnis ponsel, yakni kebutuhan modal kerja yang terus naik serta margin yang makin tertekan akibat persaingan ketat.
Kini, GLOB mengarahkan fokus ke dua sektor:
Pertama, Ekosistem gaya hidup (kopi)
Teknologi Olah Sampah Sirkular (TOSS) sebuah sistem yang mengubah sampah organik menjadi pupuk dan pakan hewan.
Menurut GLOB, potensi pasar TOSS sangat besar karena Indonesia tengah menghadapi darurat sampah organik. Selain itu, teknologi ini mampu menghasilkan pendapatan berulang, dan risikonya dapat diminimalkan melalui pemilihan teknologi serta kerja sama strategis yang tepat.
Kedua, Anak Usaha HGN Menjadi Motor Ekonomi Hijau
Proyek TOSS dijalankan oleh PT Herbal Globe Natural (HGN). Perusahaan sudah membentuk organisasi untuk mengelola pilot project dan menargetkan skalanya akan diperluas.
GLOB memilih HGN karena entitas ini dinilai paling lincah untuk memulai bisnis baru dan berpotensi menarik investor strategis di masa depan.
Saat ini pendanaan TOSS berasal dari dana internal, namun GLOB sedang menjajaki kemungkinan mengundang investor finansial dan mitra strategis untuk pendanaan lanjutan.
GLOB juga menjawab isu restrukturisasi kreditnya di Bank Mandiri. Proses perpanjangan restrukturisasi masih berjalan di internal Mandiri.
GLOB menegaskan restrukturisasi dilakukan secara independen, tidak terkait entitas lain seperti PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO).
Jaminan kredit Perseroan dipisahkan secara hukum dari jaminan entitas lain. Perseroan memastikan tetap melakukan pembayaran cicilan pokok secara rutin.
Meski pendanaan TOSS dilakukan di HGN, GLOB membuka kemungkinan melakukan aksi korporasi baru di masa depan.
Terkait keterbukaan informasi, perusahaan menegaskan bahwa TOSS sudah disampaikan pada paparan publik Mei 2025, dan minggu ini GLOB akan merilis keterbukaan informasi resmi terkait proyek tersebut.
Pilot project TOSS berlokasi di Kranggan, Bekasi—sebuah tempat pengolahan sampah berizin resmi dari Dinas Lingkungan Hidup. GLOB bekerja sama dengan pemilik lokasi untuk mengolah sampah organik menggunakan teknologi Black Soldier Fly (BSF) dan bioteknologi lain.
Hasilnya dibagi sesuai perjanjian dan diharapkan memberikan kontribusi ekonomi yang positif sekaligus mengurangi beban TPA Bantar Gebang.
Perusahaan berencana membuka lokasi TOSS baru dalam waktu dekat, dengan beberapa lokasi masih dalam tahap evaluasi.
Manajemen menilai pasar pengelolaan sampah organik di Indonesia masih sangat luas dan belum banyak pemain besar.
GLOB menyiapkan tiga strategi untuk bersaing:
Pertama, fokus teknologi BSF dan bio-tech untuk efisiensi produksi.
Kedua, kerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memastikan kontinuitas pasokan sampah organik.
Ketiga, standarisasi operasional untuk menjaga kualitas produk pupuk dan pakan hewan.
Dengan total liabilitas sekitar Rp1 triliun, GLOB menyatakan akan menjaga komunikasi dengan kreditur dan melakukan negosiasi restrukturisasi.
Manajemen optimistis bahwa dengan mulai berjalannya bisnis ekonomi hijau, arus kas Perseroan akan menguat sehingga dapat memenuhi kewajiban keuangan.
GLOB menegaskan bahwa saat ini tidak ada informasi material lain di luar proyek TOSS yang dapat berdampak pada harga saham perusahaan.
Dengan strategi agresif di sektor ekonomi hijau dan target komersialisasi TOSS pada 2026, GLOB secara resmi menancapkan posisi sebagai pemain baru dalam industri pengolahan sampah nasional, sebuah langkah transformasi yang jarang dilakukan emiten sejenis.














