JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah mencatat tonggak baru dalam sejarah ketahanan pangan nasional. Untuk pertama kalinya, pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus 4,2 juta ton, level tertinggi sepanjang masa. Kenaikan stok ini membuat pemerintah perlu memperluas kapasitas penyimpanan agar tidak bergantung pada gudang sewaan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui tambahan anggaran sebesar Rp5 triliun untuk Perum Bulog. Dana segar ini dialokasikan khusus untuk pembangunan gudang beras baru di berbagai wilayah strategis.
“Bapak Presiden sudah memberi anggaran Rp5 triliun untuk membangun gudang pada Bulog,” kata Amran dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, usai rapat terbatas, Kamis (9/10/2025). Langkah ini disebut sebagai bentuk antisipasi atas melimpahnya produksi beras nasional yang terus meningkat sepanjang tahun.
Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi beras Indonesia pada akhir 2025 akan mencapai 34 juta ton. Angka ini menunjukkan tren kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya, sekaligus menandakan surplus beras nasional masih akan berlanjut hingga 2026.
Namun, stok berlimpah juga menimbulkan tantangan logistik. Kapasitas gudang Bulog saat ini dinilai tidak lagi mencukupi. Pemerintah bahkan harus menyewa gudang tambahan berkapasitas 1,2 juta ton untuk menampung kelebihan pasokan. Kondisi inilah yang mendorong percepatan pembangunan fasilitas baru.
“Nah sekarang banyak beras sampai sewa gudang 1,2 juta ton. Ini kita mau bangun gudang sekarang,” jelas Amran. Ia menambahkan, pembangunan gudang permanen akan membantu menjaga kualitas beras sekaligus menekan biaya operasional jangka panjang.
Dari sisi kualitas, Amran mengakui sebagian kecil beras mengalami penurunan mutu. “Sekarang ada rusak 0,071 persen atau sekitar 30 ribu ton dari total CBP,” ujarnya. Namun, ia menegaskan jumlah tersebut sangat kecil dibanding total stok yang mencapai jutaan ton.
Amran juga meminta publik untuk melihat capaian besar dalam konteks keseluruhan. “Jangan hanya menyorot yang 0,071 persen rusak, tapi sorot juga 99,8 persen beras yang bagus. Itu hasil kerja keras petani dan semua pihak,” tuturnya.
Ia menilai pencapaian stok 4,2 juta ton merupakan buah dari kolaborasi antara pemerintah, petani, dan Bulog. “Dalam satu tahun kita bisa capai ini, padahal targetnya empat tahun. Ini kerja keras luar biasa dari petani Indonesia,” katanya.
Dengan tambahan Rp5 triliun untuk gudang baru, pemerintah berharap sistem penyimpanan CBP menjadi lebih efisien dan tangguh. Selain menjaga stabilitas pasokan nasional, langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi potensi krisis pangan global di tahun-tahun mendatang.














