JAKARTA, COBISNIS.COM – Harga emas baru-baru ini mengalami penurunan signifikan hingga di bawah US$2.600 per ons, yang memunculkan pertanyaan tentang kemampuan logam mulia ini untuk melanjutkan tren kenaikannya.
Meski demikian, banyak analis melihat kondisi ini sebagai peluang pembelian yang menarik, mengingat emas tetap didukung oleh berbagai faktor fundamental, termasuk permintaan bank sentral, ketegangan geopolitik, serta keterbatasan pasokan. Dengan latar belakang ini, emas terus dianggap sebagai aset yang stabil dan bernilai dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
- Momentum Pembelian Jangka Panjang:
- Penurunan harga emas di bawah US$2.600 per ons dipandang sebagai momentum pembelian karena permintaan jangka panjang diperkirakan meningkat.
- Pembelian oleh bank sentral dan investor sebelumnya telah mendorong harga emas ke rekor tertingginya, tren yang diprediksi masih akan berlanjut.
- Stabilitas Fundamental dan Teknis:
- Harga emas tetap didukung oleh faktor fundamental dan teknikal meski mengalami penurunan baru-baru ini.
- Pembelian emas oleh bank sentral mencatat rekor tertinggi dalam hampir 14 tahun terakhir, dengan laju tercepat sejak 55 tahun lalu.
- Diversifikasi Bank Sentral:
- Bank sentral beralih dari penjual bersih menjadi pembeli bersih emas dalam satu dekade terakhir.
- Negara-negara seperti Rusia, Tiongkok, dan India meningkatkan cadangan emas mereka untuk mengurangi eksposur terhadap mata uang dan obligasi.
- Ketegangan Geopolitik dan Inflasi:
- Ketegangan seperti invasi Rusia ke Ukraina meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.
- Meski inflasi global mulai mereda sejak 2023, emas tetap menjadi pilihan investor untuk menjaga daya beli.
- Pemulihan Permintaan Perhiasan:
- Pasca-pandemi, permintaan perhiasan emas meningkat signifikan seiring pelonggaran pembatasan sosial dan pemulihan kepercayaan konsumen.
- Wilayah seperti India dan Tiongkok tetap menjadi pasar utama perhiasan emas karena faktor budaya dan ekonomi.
- Keterbatasan Pasokan Emas:
- Produksi emas global stagnan selama dekade terakhir meski harga meningkat.
- Faktor pembatas meliputi kadar bijih emas yang menurun, kelangkaan penemuan deposit baru, dan risiko politik di wilayah penghasil utama.
- Dukungan dari Analisis Teknikal:
- Analisis teknis menunjukkan level support pada harga emas saat ini, dengan garis tren naik yang memberikan potensi pembelian jangka panjang.
- Level harga tertentu dianggap menarik bagi investor untuk memanfaatkan tren kenaikan yang berkelanjutan.
- Prospek Positif Jangka Panjang:
- Kombinasi pembelian oleh bank sentral, permintaan investor, dan kendala pasokan memberikan fondasi kuat bagi harga emas ke depan.
- Emas terus dipandang sebagai penyimpan nilai di tengah siklus ekonomi yang tidak pasti.
Poin-poin ini memberikan gambaran tentang penyebab dan prospek pasar emas saat ini berdasarkan analisis teknikal dan fundamental.