JAKARTA,Cobisnis.com – Kesepakatan divestasi harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan diteken Senin, 26 Februari 2024.
Diketahui, penandatanganan yang menyepakati harga 14 persen saham Vale Indonesia itu beberapa kali mundur. Terakhir, pemerintah merencanakan bakal diteken pekan ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Kartika Wirjoatmodjo.
Ia pun meminta maaf karena penandatanganan tersebut mundur.
“Sorry (maaf) ini agak terlambat, saya kan janji pekan ini, ternyata mundur ke hari Senin sore (pekan) depan nanti,” ujarnya usai menghadiri perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Candi Bentar Hall, Putri Duyung Ancol, Jakarta Utara, 19 Februari.
Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pada dasarnya harga divestasi saham Vale Indonesia telah disepakati oleh para pemegang saham.
Namun, sayangnya, Tiko enggan mengungkapkan nilai yang disepakati.
“Sudah tuntas lah (pembahasan harga). Tapi kalau harga, saya enggak mau disclose (ungkap) lah, karena ini kan material public information, nanti tunggu Senin sore,” katanya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, salah satu kesepakatan dalam divestasi saham Vale Indonesia yakni Kementerian BUMN melalui MIND ID memiliki hak untuk menempatkan direksi dan komisaris tertentu.
Lebih lanjut, Arya bilang hak tersebut didapat seiring dengan posisinya MIND ID sebagai pemegang saham mayoritas Vale Indonesia.
“Karena BUMN, pemerintah punya mayoritas terbesar, maka dia punya hak direksi yang mana, kemudian komisaris mana,” kata Arya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 19 Februari.
Meski begitu, Arya bilang Kementerian BUMN belum mengantongi nama-nama yang akan masuk ke dalam jajaran komisaris dan dieksi PT Vale Indonesia Tbk.
“Kalau pemeilikan sahamnya berbeda pasti dia punya hak-hak tertentu. Belum ada calonnya,” ucapnya.
Sekadar informasi, pelepasan saham Vale Indonesia merupakan sarat yang harus dipenuhi untuk perpanjangan kontrak yang akan berakhir di 28 Desember 2025 mendatang. Di mana, minimal 51 persen saham dikuasai oleh pihak Indonesia.
Adapun komposisi saham Vale Indonesia yakni 43,79 persen dipeganv Vale Canada Limited yang juga sabagai pengendali. Lalu, 15,03 dipegang Sumitomo Metal Mining.
Kemudian, 20 persen dipegang publik dengan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sementara MIND ID memiliki 20 persen saham Vale Indonesia yang telah dikuasai sejak 2020. Maka dengan divestasi saham lanjutan sebesar 14 persen tersebut pihak Indonesia bahkan memiliki 54 persen saham Vale Indonesia. Rinciannya, 34 persen saham yang dimiliki MIND ID dan 20 persen saham di BEI.