JAKARTA, Cobisnis.com – Disrupsi teknologi telah membawa tantangan sekaligus peluang bagi pertumbuhan berbagai sektor industri di masa depan. Penyesuaian pun dibutuhkan, agar bisnis bisa bertahan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Memahami hal tersebut, PT Trakindo Utama (Trakindo) sebagai penyedia solusi alat berat Caterpillar di Indonesia menghadirkan Bincang PERSpektif bertema “Transformasi Digital untuk Performa Bisnis Optimal” sebagai wujud dukungan untuk mendorong percepatan transformasi digital di berbagai sektor industri, sekaligus upaya bersama untuk mencari solusi terbaik bagi industri agar bisa terus berkembang di era disrupsi.
Chief Administration Officer Trakindo Yulia Yasmina dalam sambutannya menjelaskan, sejalan dengan komitmen Advancing You Forward untuk mendukung peningkatan produktivitas pelanggan, Trakindo senantiasa berupaya memajukan kemampuan dan kinerja para pemangku kepentingan, baik pelanggan, karyawan maupun masyarakat demi mencapai tujuan dan kesuksesan jangka panjang, khususnya di era disrupsi teknologi ini.
“Trakindo menyadari perkembangan teknologi ini tidak hanya berpotensi luar biasa dalam merombak industri, tapi juga mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, meliputi digital economy, big data, robotic, hingga artificial intelligence.
Sejalan dengan semangat tersebut, kami pun turut andil dalam mencari solusi terbaik bagi industri agar terus berkembang di era disrupsi dengan menghadirkan Bincang PERSpektif sebagai kegiatan reguler untuk membahas isu-isu penting, yang pada kesempatan ini mengedepankan tema Transformasi Digital untuk Performa Bisnis Optimal,” jelas Yulia.
Menyambut baik hadirnya kegiatan Bincang PERSpektif yang mengedepankan transformasi digital sebagai tema utama, COO & Co-founder Corporate Innovation Asia Consulting (CIAS) M. Taufik Mardian menjelaskan bahwa transformasi digital memiliki peran yang sangat krusial bagi perusahaan di tengah era disrupsi teknologi untuk bersaing dan menghadirkan nilai tambah bagi pelanggan.
Riset dari Boston Consulting Group mengungkapkan bahwa 70% transformasi digital yang dilakukan oleh perusahaan tidak mencapai tujuannya, atau bisa dibilang gagal. “Meskipun transformasi digital seakan menjadi keharusan bagi perusahaan di era disrupsi teknologi digital, namun kita semua menyadari bahwa memulai transformasi digital bukanlah hal yang mudah.
Peran manajemen sangatlah krusial, terutama dalam membangun pemahaman, sekaligus meningkatkan keterlibatan karyawan agar tujuan transformasi digital bisa tercapai. Dengan memanfaatkan penggunaan teknologi digital, perusahaan dapat mengoptimalkan performa bisnisnya untuk meningkatkan efisiensi operasional, menciptakan produk dan layanan yang inovatif, hingga memperluas pasar,” ucap Taufik.
Melihat lebih dalam ke industri alat berat, Ketua Umum Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) Etot Listyono menyatakan bahwa PAABI setuju penerapan transformasi digital di industri alat berat sangatlah penting untuk dilakukan. Berdasarkan hasil survei internal PAABI, terungkap 100% responden PAABI setuju penerapan transformasi digital berbanding lurus dengan performa bisnis perusahaan.
Sebanyak 77% transformasi digital yang dilakukan perusahaan tersebut meliputi kebutuhan internal dan eksternal. Meski sudah melakukan transformasi digital, hanya 54% responden yang berhasil, sementara 46% responden mengakui bahwa transformasi digital belum diimplementasikan secara maksimal dalam perusahaan. Alasannya beragam, diantaranya karena penerapannya masih baru dilakukan dan terbatasnya infrastruktur di remote area.
“PAABI menyambut antusias era disrupsi teknologi digital ini. Untuk itu, kami senantiasa berupaya untuk mendorong para anggota untuk terus dapat beradaptasi dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital, sehingga dapat memberikan value yang positif bagi peningkatan performa bisnis perusahaan,” ungkap Etot.
Sejalan dengan salah satu nilai-nilai inti perusahaan yaitu pengembangan berkelanjutan, Trakindo senantiasa terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital guna mendorong peningkatan performa karyawan dan juga pelayanan bagi pelanggan.
Secara garis besar, aplikasi yang dikembangkan oleh Trakindo terbagi menjadi dua kategori utama yang dibuat berdasarkan target penggunanya, yaitu aplikasi untuk Internal (karyawan) dan juga eksternal (pelanggan).
Manager Digital & Information Technology Trakindo Ari Widayanti turut menjelaskan mengenai transformasi digital yang dilakukan Trakindo untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Aplikasi tersebut berfokus pada tiga aspek utama, yaitu E-commerce, connectivity, dan productivity. E-commerce, Trakindo menghadirkan Parts.cat.com untuk penjualan suku cadang resmi Caterpillar yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan di Indonesia. Connectivity, menghadirkan aplikasi VisionLink untuk membantu pelanggan dalam mengelola unit alat beratnya, sehingga jam operasional maksimal, biaya operasional rendah, dan pengoperasian optimal. Productivity, menghadirkan CAT Inspect yang berfungsi untuk mengunduh dan menyelesaikan inspeksi yang dilengkapi dengan opsi foto, video, dan komentar.
“Menurut pengalaman kami, komunikasi dan koordinasi merupakan kunci utama yang dibutuhkan untuk membangun kesepahaman tujuan antara perusahaan dan pelanggan, hingga akhirnya pelanggan bersedia untuk beradaptasi dengan sistem baru yang diterapkan,” jelas Ari Widayanti.
Untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia perusahaan, Trakindo berhasil mengembangkan Aplikasi THRU, yaitu aplikasi yang mencakup perkembangan informasi dan administrasi perusahaan termasuk keperluan Human Resources, meliputi cuti, kesehatan, kehadiran, hingga perjalanan dinas di genggaman setiap karyawan. General Manager Human Resources Trakindo Ferry M. Butarbutar menjelaskan, Aplikasi THRU hadir sebagai One Stop Solution Apps yang memberikan kemudahan bagi lebih dari 7.800 karyawan Trakindo yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, sehingga dapat dengan mudah mengakses keperluan administrasi kantor hanya melalui ponselnya. “Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi kami karena tidak semua karyawan bisa selalu standby di depan laptop, terutama mereka yang harus bertugas di lapangan. Dalam hal ini, konsistensi untuk membangun pemahaman karyawan tentunya sangatlah dibutuhkan agar penerapannya bisa optimal, terlebih banyak karyawan yang awalnya belum terbiasa untuk menggunakan sistem aplikasi,” kata Ferry M. Butarbutar.
Melalui acara Bincang PERSpektif serta transformasi digital yang telah diterapkan, Trakindo ingin menginspirasi perusahaan lainnya untuk meraih peluang dari kemajuan teknologi dengan memanfaatkan penerapan transformasi digital untuk performa bisnis optimal. Trakindo juga berharap acara ini bisa menjadi wadah yang tepat untuk saling berdiskusi, menambah pengetahuan, serta meningkatkan kesadaran bersama akan topik yang dibahas. Hal ini dilakukan agar kita bisa mengetahui seberapa besar peluang yang bisa dihasilkan, sekaligus mengantisipasi tantangan yang akan dihadapi, sehingga transformasi digital perusahaan bisa berjalan efektif dan memberi manfaat yang optimal bagi perkembangan bisnis.