JAKARTA, Cobisnis.com – Arus masuk modal asing ke pasar keuangan Indonesia semakin meningkat dengan pesat. Trend ini tercermin dari kenaikan aliran modal asing atau capital inflow pada pekan ketiga bulan Januari dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pada periode 15-18 Januari, terjadi capital inflow sebesar Rp 7,66 triliun.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan capital inflow pekan sebelumnya yang hanya sebesar Rp 3,21 triliun. Data dari bank sentral mengindikasikan bahwa modal asing mengalir ke seluruh instrumen pasar keuangan Indonesia.
Investor asing cenderung fokus pada surat berharga negara (SBN) yang mencatat capital inflow sebesar Rp 5,52 triliun. Selama satu minggu, aliran dana asing juga masuk ke pasar saham sebesar Rp 650 miliar dan ke Sekuritas Rupiah BI (SRBI) sebesar Rp 1,50 triliun.
“Asisten Gubernur BI Erwin Haryono menyampaikan, berdasarkan data transaksi 15-18 Januari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik mencatat pembelian bersih (net) sebesar Rp 7,66 triliun,” ungkapnya dalam keterangannya yang dikutip pada Minggu (20/1/2024).
Dengan demikian, hingga 18 Januari 2024 (year to date/ytd), pasar SBN mencatat aliran modal asing masuk atau pembelian bersih sebesar Rp 5,72 triliun. Di pasar saham, aliran modal asing juga mencapai Rp 9,83 triliun.
Instrumen SRBI, yang baru diperkenalkan oleh bank sentral tahun lalu, menjadi magnet bagi aliran modal asing dengan nilai pembelian bersih sebesar Rp 13,67 triliun. Seiring dengan masuknya dana asing, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik menjadi 74,28 bps per 18 Januari 2024, meningkat dari level sebelumnya yang berada di 72,05 bps per 12 Januari 2024.
Di sisi lain, tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun tercatat naik menjadi 6,69 persen, sementara yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun meningkat menjadi 4,142 persen.








