JAKARTA, Cobisnis.com – Epilepsi adalah gangguan otak yang menyebabkan kejang berulang. Kejang adalah gangguan aktivitas listrik otak yang menyebabkan perubahan perilaku, gerakan, atau kesadaran. Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Gejala Epilepsi
Gejala epilepsi yang paling umum adalah kejang. Kejang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung pada bagian otak yang terkena. Beberapa jenis kejang yang umum terjadi meliputi:
- Kejang tonik-klonik: Kejang yang ditandai dengan hilangnya kesadaran, kekakuan otot, dan gerakan ritmis tubuh.
- Kejang mioklonik: Kejang yang ditandai dengan gerakan tiba-tiba dan tidak terkontrol pada satu atau beberapa bagian tubuh.
- Kejang atonik: Kejang yang ditandai dengan hilangnya tonus otot, sehingga penderitanya jatuh atau terjatuh.
- Kejang parsial kompleks: Kejang yang ditandai dengan perubahan perilaku atau kesadaran, seperti menatap kosong, mengunyah-ngunyah, atau berbicara tidak jelas.
Selain kejang, epilepsi juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti:
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Lelah
- Gangguan memori
- Perubahan suasana hati
Penyebab Epilepsi
Penyebab epilepsi belum sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena epilepsi meliputi:
- Cedera kepala
- Infeksi otak
- Tumor otak
- Kelainan bawaan otak
- Gangguan metabolisme
- Gangguan genetik
Pengobatan Epilepsi
Pengobatan epilepsi bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan keparahan kejang. Obat antiepilepsi (OAE) adalah pengobatan utama untuk epilepsi. OAE bekerja dengan cara mengendalikan aktivitas listrik otak.
Selain OAE, ada beberapa pengobatan lain yang dapat digunakan untuk epilepsi, seperti:
- Operasi: Operasi dapat dilakukan untuk mengangkat bagian otak yang menyebabkan kejang.
- Diet ketogenik: Diet ketogenik adalah diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat yang dapat membantu mengendalikan kejang pada beberapa orang.
- Stimulator saraf vagus (VNS): VNS adalah perangkat medis yang ditanam di dada dan mengirimkan sinyal listrik ke otak.
Prognosis Epilepsi
Prognosis epilepsi tergantung pada jenis epilepsi, penyebabnya, dan usia penderita. Sebagian besar penderita epilepsi dapat mengendalikan kejang dengan pengobatan. Namun, beberapa penderita mungkin mengalami kejang yang sulit dikendalikan.
Tips Hidup Sehat untuk Penderita Epilepsi
Penderita epilepsi dapat melakukan beberapa tips berikut untuk meningkatkan kualitas hidupnya:
- Berkonsultasi dengan dokter secara rutin untuk memantau perkembangan penyakit dan pengobatan.
- Mengikuti saran dokter tentang pengobatan dan gaya hidup.
- Menghindari faktor-faktor yang dapat memicu kejang, seperti kurang tidur, stres, dan konsumsi alkohol.
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur.
- Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan komunitas.
Kesimpulan
Epilepsi adalah gangguan otak yang menyebabkan kejang berulang. Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Pengobatan epilepsi bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan keparahan kejang.