Cobisnis.com, Jakarta-Indonesia mungkin menjadi negara yang paling progresif dan menjanjikan dalam mengarah ke Internet yang didukung oleh pengguna dan berpusat pada komunitas.
Consensys, perusahaan teknologi perangkat lunak terkemuka dalam bidang web3, mengumumkan hasil dari survei pendapat global yang pertama kali dilakukan mengenai web3 dan crypto. Survei ini dilakukan secara online oleh YouGov, grup periset data online dan analitik teknologi internasional. Penelitian ini mendapatkan sampel survei sebanyak 15.158 orang yang berusia 18-65 tahun selama masa penelitian dari 26 April hingga 18 Mei 2023 di 15 negara pada benua Afrika, Amerika, Asia (termasuk 1.015 responden dari Indonesia), dan Eropa. Hasil survei ini memberikan wawasan yang menarik dan unik tentang pemahaman dan pandangan publik terhadap ekosistem web3 dan crypto secara keseluruhan, melampaui survei-survei sebelumnya yang hanya mempertimbangkan persepsi orang-orang terhadap investasi dalam aset crypto. Survei ini mengeksplorasi topik-topik seperti privasi data, jejak karbon crypto, siklus berita terkini, dan kepemilikan digital.
Temuan survei menunjukkan bahwa orang-orang di seluruh dunia termotivasi untuk berkontribusi dan yakin bahwa mereka memberikan kontribusi yang berharga secara online. Hasil riset menunjukkan bahwa orang-orang secara global termotivasi untuk membangun dan mempercayai bahwa mereka memberikan kontribusi secara online yang berharga.
Survei ini dilakukan di 15 negara, yaitu Argentina, Brasil, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Meksiko, Nigeria, Afrika Selatan, Korea Selatan, Filipina, Inggris, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Dalam survei tersebut, 77% responden menjawab bahwa mereka telah memberikan nilai tambah pada Internet, persentase yang jauh lebih tinggi dibandingkan sebagian besar negara lain dan semua negara Asia yang disurvei (misalnya Jepang dengan persentase 40%). Survei juga mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia adalah orang-orang yang paling peduli terhadap privasi di Asia dan hanya kalah dari Nigeria secara global (dengan 92% responden menyatakan bahwa privasi data penting bagi mereka).
Indonesia juga menempati peringkat kedua dalam keinginan untuk membagi keuntungan yang diperoleh perusahaan dari data pengguna (81%), serta untuk memiliki lebih banyak kontrol atas data pengguna mereka (89%). Selain itu, Indonesia juga menempati peringkat pertama di Asia dalam keyakinan terhadap kepemilikan digital, yang menunjukkan bahwa mereka seharusnya memiliki hal-hal yang mereka ciptakan di Internet. Masyarakat Indonesia juga lebih sadar akan konsep Web3.0 dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Asia (dengan 23% responden menyatakan bahwa mereka memiliki pengetahuan tentang Web3, dibandingkan hanya 9% di Jepang).
Berbeda dengan beberapa negara Asia lainnya, Indonesia memiliki persepsi yang paling positif dan progresif terhadap crypto, di mana crypto dianggap sebagai mata uang masa depan (17%) dan memiliki potensi untuk kepemilikan digital (15%), serta sebagai alternatif terhadap ekosistem keuangan tradisional (9%).
Temuan ini menunjukkan bahwa Indonesia, dengan populasi pemuda yang dimilikinya, sangat terbuka terhadap konsep-konsep Web3.0 dan berada pada posisi yang baik untuk menjadi salah satu yang terdepan dalam pergeseran paradigma menuju Internet yang didukung oleh pengguna dan berpusat pada komunitas. Hasil-hasil tersebut juga menggambarkan pengguna Indonesia sebagai builder dan pencipta yang berorientasi ke masa depan, yang berkontribusi pada transformasi era baru Internet.
Pergeseran paradigma ini memberdayakan individu, mengembalikan kekuasaan kepada mereka untuk berkontribusi secara aktif dalam menciptakan dunia yang lebih baik. Dalam lingkungan yang didukung oleh pengguna dan berpusat pada komunitas ini, kepercayaan dan keuangan terdesentralisasi berfungsi sebagai lapisan dasar, memungkinkan sistem terdesentralisasi global yang demokratis. Era baru para builder ini mewakili pergeseran dari hubungan yang bersifat adversarial dan ekstraktif antara organisasi dan pelanggan, menuju model yang lebih inklusif dan adil. Web3 sedang mengubah masa depan internet, memberikan individu ruang dan agensi untuk berkembang dalam cara yang sebelumnya tidak mungkin, dan membantu mereka membangun masa depan yang mereka inginkan.