JAKARTA,Cobisnis.com – Dua pegolf asal Thailand, Parin Sarasmut dan Suvichaya Vinijchaitham, memastikan kemenangan mengesankan pada gelaran Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship yang berakhir pada hari ini. Dalam 54 hole yang mereka mainkan di Damai Indah Golf PIK Course, kedua atlet
remaja ini masing-masing skor total 12-under 204 dan 7-under 209 untuk keluar sebagai yang terbaik.
Adapun Teuku Husein M. Danindra dan Elaine Widjaja tampil sebagai pegolf terbaik tuan rumah.Husein, yang bermain dalam grup pamungkas pada hari ini hanya sanggup menorehkan skor 74 untuk berbagi tempat keempat dengan wakil Jepang Yuzuki Shirano, yang juga mencatatkan skor total 3-under
213.
Sementara Elaine menuntaskan kejuaraan ini juga dengan catatan serupa, 3-under 213, atau empat stroke di belakang Suvichaya.Pada putaran final tadi, drama tercipta untuk kelas putra setelah Sarasmut, yang memulai putaran
final dengan keunggulan lima stroke justru mendapat bogey di hole pertamanya.
Meski berhasil bangkit berkat dua birdie di hole 6 dan 7, double bogey di hole 8 praktis seakan memberi angin segar bagi pesaing
terkuat, yang juga merupakan rekan senegaranya, Kittada Kosalutta.
Tiga birdie dengan satu bogey di sembilan hole pertama membuat Kosalutta memangkas selisih skornya menjadi dua stroke. Harapannya untuk menyalip rekan senegaranya itu sebenarnya mulai terbuka
ketika ia menuai tiga birdie dari hole 14, 15, dan 16. Sayangnya, di hole terakhir ia justru mendapat bogey sehingga memupus harapannya untuk setidaknya memaksakan play-off.
”Permainan saya hari ini sebenarnya tidak begitu bagus, saya malah banyak melakukan kesalahan pada beberapa pukulan yang relatif mudah,” tutur Sarasmut. ”Kittada memang memberi tekanan buat saya,tapi saya pikir hal yang sama juga terjadi kepadanya. Di hole terakhir itu pukulan 3-wood miliknya justru masuk ke air sehingga membuat saya bisa lebih tenang.
”Saya merasa sangat bangga bisa menempatkan nama saya di trofi itu,” ujar Sarasmut, yang juga mendapat hak bermain pada ajang Ciputra Golfpreneur Tournament, ajang Asian Development Tour yang akan digelar di Damai Indah Golf BSD Course pada 23-26 Agustus mendatang berkat kemenangannya ini.
Jika persaingan di kelompok putra berjalan seru, kemenangan Suvichaya justru terjadi berkat permainan fenomenal yang ia tampilkan pada putaran final tadi. Sempat mendapat bogey di hole 4 setelah
sukses menuai birdie dari hole 2 dan 3, pegolf berusia 16 tahun ini menutup sembilan hole pertamanya dengan 5-under.
Birdie di hole 10 dan 11 praktis memperbesar selisih jarak yang ia miliki dari Elaine sehingga double
bogey di hole terakhir tidak lagi memengaruhi hasil akhir yang memberinya gelar kedua di Indonesia.
”Sebenarnya, saya merasa sedikit gugup, tapi saya pikir saya masih bisa mengendalikan suasana.
Pukulan approach saya hari ini lebih baik daripada dua hari sebelumnya sehingga punya lebih banyak peluang birdie daripada dua hari sebelumnya,” tutur Suvichaya.Meski memiliki keunggulan besar menuju hole-hole terakhir, Suvichaya harus mengingatkan dirinya agar tidak lebih tertekan dan melakukan kesalahan. ”Saya tidak memikirkan soal kemenangan soalnya sebelum ini saya juga pernah menang di Indonesia dan saya pikir saya bisa melakukannya lagi.”
Kemenangan ini melanjutkan dominasi Thailand di kelas putri, setelah pada tahun 2018 dan 2019,status Girls Overall juga dimenangkan oleh pegolf Thailand, Phannarai Meesom-Us, yang kini telah beralih profesional.”Sebelum pertandingan hari ini, pelatih saya memberi tahu kalau sebelumnya Phannarai telah
memenangkan kejuaraan ini dan hal itu membuat saya makin yakin,” tandas Suvichaya.
Kembalinya ajang kompetisi sekaliber Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship kali ini jelas menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi Husein, sapaan Teuku Husein M. Danindra, dan Elaine.
”Pekan ini saya belajar mengenai semangat olahraga ini. Saya melihat bagaimana para pemain Thailand bisa menjaga permainan mereka, jadi saya masih bisa merasa senang karena bisa belajar banyak dari mereka,” tutur Husein, menyinggung penampilan perdananya pada salah satu kejuaraan junior yang
paling digemari di Asia, bahkan seluruh dunia ini.
Semangat yang senada juga turut diungkapkan Elaine.
”Saya sempat main 3-under sampai hole 17, tapi harus dapat double bogey di hole terakhir karena melakukan kesalahan, tapi secara keseluruhan, ini bukan putaran yang jelek, hanya saja rekan main saya,
Suvichaya, bermain lebih baik, jadi ini putaran yang sangat mengesankan,” ujar Eaine, yang merupakan salah satu atlet Ciputra Golfpreneur Foundation ini.
”Tapi bermain dalam putaran seperti ini sangat memotivasi saya sebagai pegolf dan individu. Jadi,saya pikir saya juga belajar banyak pekan ini dan berterima kasih banyak kepada Ciputra Golfpreneur
Foundation karena memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti kejuaraan ini.
Keberhasilan Sarasmut dalam mencatatkan skor terendah sepanjang kejuaraan ini juga menjadi
kunci bagi Tim Thailand 1 untuk menjuarai kompetisi beregu. Duetnya dengan Siradech Chanha membuahkan skor total 425, lima stroke lebih baik daripada Tim Jepang yang diwakili oleh Yuzuki Shirano dan Hiroki Ishiguchi (430). Adapun tempat ketiga menjadi milik Tim Singapura 1 yang terdiri dari Irvyn Tan
dan Bruce Kwong.
Dari kompetisi beregu putri, Suvichaya dan rekan senegaranya Jiranan Lim sukses menorehkan skor total 431 yang memberi keungguan tiga stroke atas duo Jepang Ryou Manaka dan Yuka Nishina (434),
serta Tim Singapura 1 yang diwakili Valencia Chang dan Chen Xing Tong (439)