JAKARTA,Cobisnis.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mewanti-wanti masyarakat terkait turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax belum lama ini ke harga Rp 12.800 per liter. Sebab, harga masih bisa berubah.
Pasalnya, kata Erick, harga bahan bakar minyak di Tanah Air sangat dipengaruhi oleh harga minyak dunia.
Sehingga turunnya harga Pertamax tersebut, bukan menjadi jaminan harganya akan tetap.
Bahkan, sambung Erick, terbuka kemungkinan harga Pertamax bisa kembali naik jika harga minyak mentah dunia tengah meroket.
“Kemarin, pemerintah, karena minyak dunia harganya turun, BBM yang sesuai dengan harga pasar seperti Pertamax kita turunkan. Namun kita juga harus waspada karena bukan tidak mungkin harga Pertamax bisa naik lagi, minggu depan atau bulan depan,” tuturnya kepada wartawan, Senin, 9 Januari.
Meski begitu, Erick menekankan, dalam hal penetapan harga BBM, pemerintah akan membuka data setransparan mungkin. Jika harga minyak dunia turun, Pertamax akan turun.
Namun, sambung Erick, khusus untuk BBM jenis Pertalite masih disubsidi sebesar Rp1.000 lebih. Begitu juga dengan Solar, pemerintah masih memberi subsidi Rp6.500.
“Didorong pemerintah, Pertamina selama bulan Januari sampai Agustus 2022 membantu memberikan bantuan sebesar Rp10 triliun. Itu kita lakukan. Artinya Pemerintah hadir jika rakyat memerlukan,” tegas Erick.