Cobisnis.com – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat 17 April 2020 diperkirakan melanjutkan rebound alias bangkit seiring sentimen dari kenaikan bursa saham Asia dan AS. Beberapa saham mendapat rekomendasikan positif. Apa saja?
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengatakan, kombinasi naiknya Bursa Asia pagi ini seperti indeks Nikkei 2,79% serta Dow Jones Futures 874 poin menjadi sentimen positif bagi peluang penguatan IHSG dalam perdagangan Jumat ini.
“Peluang penguatan ini terjadi di tengah bertambahnya jumlah korban tewas secara global akibat Covid-19 yang mencapai 145.516 orang dan yang terjangkiti mencapai 2.182,050 orang per 16 April,” katanya di Jakarta, Jumat 17 April 2020.
Penyebaran Covid-19 yang paling cepat dan mengerikan, kata dia, terjadi di Benua Eropa yang telah menewaskan lebih dari 91.000 orang di mana di Italia, Covid-19 telah menjangkiti sekitar 168.341 orang dan telah menewaskan 22.170 orang. Dalam sehari korban tewas naik 525 orang.
Di AS virus mematikan ini sudah menjangkiti 677.570 orang dengan jumlah yang tewas 34.617 orang. Sementara di Indonesia Virus Corona sudah menjangkiti 5.516 orang dengan jumlah yang tewas 496 orang dengan fatality rate sebesar 9%.
Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan rebound saat secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli, Edwin merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy on Weakness (BOW) atau Swing Trade.
“Pelaku pasar dapat fokus atas saham dari sektor retail, konsumer, rumah sakit, infrastruktur, properti, bank, telekomunikasi dan logam emas dalam perdagangan Jumat ini,” ungkap Edwin.
Laju IHSG diperkirakan berada dalam kisaran support 4.435 dan resisten 4.531.
Di atas semua itu, Edwin merekomendasikan beli di harga bawah alias Buy on Weakness saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).