JAKARTA,Cobisnis.com – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI akan membagikan dividen sebesar Rp26,4 triliun atau setara dengan Rp174,23 per saham. Dividen akan disetor ke para pemegang saham pada 1 April 2022.
Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan negosiasi pada 10 Maret 2022. Pasar tunai pada 14 Maret 2022.
Adapun awal perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi pada 11 Maret 2022. Pasar tunai pada 15 Maret 2022.
“Dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan dan/atau pemilik saham perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan tanggal 14 Maret 2022 (recording date),” jelas manajemen BRI dalam keterangan resmi, dikutip Senin 7 Maret.
Adapun pembagian dividen BRI yang sebesar Rp26,4 triliun merupakan 85 persen dari total laba bersih pada 2021 yang mencapai Rp31,06 triliun.
“Dividen yang akan dibagikan mencapai Rp174,23 per saham atau meningkat 76,77 persen dari dividen 2020 yang mencapai Rp98,9 per saham,” kata Direktur Utama BRI Sunarso.
BRI siap menebar dividen Rp26,4 triliun karena likuiditas atau loan to deposit ratio (LDR) perseroan memadai, yakni mencapai 83 persen dan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 25 persen.
“Likuiditas dan permodalan BRI kuat sehingga walaupun dividen cukup tinggi sehingga bisa mendukung pertumbuhan tahun ini dan tahun depan,” ujar Sunarso.
Sementara itu, sebesar 15 persen dari laba atau sekitar Rp4,69 triliun akan digunakan sebagai saldo ditahan.
Lebih lanjut, selain dividen, perseroan juga akan melakukan buyback saham BBRI sebesar Rp3 triliun. Buyback ini dilakukan untuk meningkatkan kepemilikan saham para pekerja dan memotivasi mereka untuk memberikan nilai terbaik kepada perusahaan.