JAKARTA, Cobisnis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa terjadi inflasi sebesar 0,57 persen pada Desember 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan andil inflasi bulan lalu tersebut didominasi oleh jenis makanan, minuman, dan tembakau yang sebesar 0,41 persen.
“Itu yang paling utama adalah dari komoditas cabai rawit yang memberikan andil 0,11 persen, minyak goreng sebesar 0,08 persen, dan telur ayam ras 0,05 persen,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin, 3 Januari.
Kamudian dominasi kedua disumbang oleh sektor transportasi yang sebesar 0,07 persen.
“Ini lebih disebabkan oleh kenaikan harga angkutan udara dengan andil sebesar 0,06 persen,” tuturnya.
Seperti yang diberitkan sebelumnya, harga cabai rawit sempat menyentuh Rp120.000 perkilogram di Jakarta jelang tutup tahun 2021 lalu.
Lebih lanjut, Margo menjelaskan 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,91 persen dan terendah terjadi di Pekanbaru sebesar 0,07 persen.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar 107,70 dan terendah terjadi di Bukittinggi sebesar 0,04 persen.
Adapun, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2021 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 1,87 persen.
Lalu, komponen inti pada Desember 2021 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Desember) 2021 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Desember 2021 terhadap Desember 2020) adalah sebesar 1,56 persen.