Palestine, Cobisnis.com – Klinik Al-Rimal,Satu-satunya laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Gaza, tidak lagi bisa beroperasi akibat serangan udara Israel. Kejadian itu terjadi pada Senin (17/5/2021) waktu setempat.
Menurut laporan The Straits Times,tak hanya satu-satunya lab Covid-19 yang dihancurkan, Kementerian Kesehatan Gaza dan kantor Bulan Sabit Merah Qatar pun terkena dampak dari serangan Israel itu juga.
Parahnya lagi, akibat kejadian tersebut dilaporkan banyak petugas medis yang terluka, bukan hanya luka ringan, banyak dari korban yang kini sedang kritis.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Qidra, mengatakan bahwa serangan Israel itu mengancam secara langsung upaya kementerian kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Gaza.
“Serangan itu menghentikan tes skrining Covid-19 karena satu-satunya lab yang kami punya kini hancur,” katanya.
Dari laporan menjelaskan bahwa tingkat tes positif di Gaza termasuk yang tinggi di dunia dengan 28 persen. Selain itu, rumah sakit banyak dipenuhi pasien Covid-19 di Gaza.Sebelum serangan, pemerintah Gaza bisa menguji sampel Covid-19 rata-rata 1.600 sampel per hari.
“Sebanyak 103.000 warga Gaza dinyatakan positif Covid-19, 930 di antaranya meninggal dunia,” terang WHO.
Gaza sendiri hingga sekarang sudah mendapat 122.000 dosis vaksin Covid-19. Menurut keterangan Badan Kesehatan Dunia (WHO), hampir setengah dari dosis vaksin yang dimiliki pemerintah Gaza belum didistribusikan ke masyarakat.