Cobisnis.com – PT Berkah Beton Sadaya Tbk (Perseroan), perusahaan yang bergerak dibidang industri pendukung infrastruktur, memproduksi beton readymix dan precast, resmi tercatat sebagai perusahaan ke-9 di tahun 2021 dan ke-722 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham “BEBS”.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 2.000.000.000 (dua miliar) saham
setara dengan 22,22% (dua puluh dua koma dua dua persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga saham perdana Rp100,- dan dana yang berhasil dihimpun Perseroan sebesar Rp200 miliar.
Berdasarkan hasil penawaran umum dari tanggal 01 Maret – 04 Maret 2021, saham “BEBS” mengalami oversubscribed 32,07 kali dari penawaran pooling.
Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam
IPO ini.
“Langkah Perseroan untuk masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan Perseroan lebih baik sebagai perusahaan publik, yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder,” kata Hasan Muldhani, Direktur Utama PT Berkah Beton Sadaya dalam keterangannya, Rabu (10 Maret 2021).
Pembangunan infrastruktur beberapa tahun ke depan masih menjadi salah satu program prioritas Pemerintah karena fungsi pentingnya dalam meningkatkan kapasitas dan produktivitas perekonomian, melancarkan distribusi barang dan jasa, mitigasi urbanisasi yang tinggi serta perannya dalam menurunkan tingkat kemiskinan.
“Berlandaskan pada hal tersebut, terlihat bahwa industri manufuktur beton readymix dan precast memiliki prospek usaha yang sangat baik. Namun, dengan besarnya potensi pasar tersebut dapat dipastikan persaingan antar pemain di industri beton readymix
dan precast juga akan semakin ketat,” jelasnya.
Setiap perusahaan pastinya akan berlomba-lomba untuk memperoleh porsi besar dari potensi pasar tersebut. Karena itu, Perseroan menyiapkan strategi-strategi yang komprehensif yang diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar Perusahaan di industri konstruksi nasional, salah satunya dengan menjadi perusahan terbuka.
Perseroan juga akan melakukan rencana ekspansi usaha di beberapa daerah yaitu Subang (Jawa Barat), Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah. Di Subang, Perseroan sedang
membangun pabrik Precast Square Pile.
Di Kalimantan Tengah berencana akan membangun 1 (satu) Batching Plant, 2 (dua) Crusher Plant, 1 (satu) Tambang Pasir, 1 (satu) Asphalt Mixing Plant (AMP), 1 (satu) pabrik Precast Square Pile, dan 1 (satu) pabrik Precast Spun Pile. Sedangkan di Sulawesi Tengah,
Perseroan berencana membangun 1 (satu) Crusher Plant.
“Pembangunan pabrik di Kalimantan dan Sulawesi merupakan strategi Perseroan untuk pengembangan ekspansi usaha dimana pertimbangan adalah lokasi pabrik dekat dengan lokasi bahan baku batu split dan pasir yang dimiliki oleh Entitas Anak. Perseroan bisa mengurangi HPP produk, sehingga bisa menjual produk Perseroan dengan harga yang kompetitif,” ujar Hasan.
Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari IPO tersebut, sekitar 53,67% dari dana IPO akan digunakan untuk pembelian satu bidang tanah seluas 74.045 meter persegi dengan nilai transaksi Rp103 miliar. Adapun sisanya, 46,33% dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal.