Cobisnis.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan Creative Hub di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), membutuhkan banyak investasi untuk mempersiapkan infrastruktur penunjang guna menarik jutaan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Creative Hub di Labuan Bajo merupakan salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) di Indonesia. Creative hub, kata dia, diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan bagi para pelaku industri kreatif yang ada di sekitar kawasan DSP sehingga menarik banyak orang ke lokasi tersebut.
“Seperti kita lihat di Puncak Waringin pengerjaan (Creative Hub) sudah hampir 100 persen (rampung), namun perlu banyak investasi maka dari itu saya mengajak Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) bekerja sama meningkatkan jumlah hotel dan restoran dan juga tempat layanan untuk wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara,” kata Sandiaga saat meninjau pembangunan Creative Hub Labuan Bajo, Kamis (7 Januari 2021).
Kemenparekraf terus menjalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah setempat dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempersiapkan Labuan Bajo sebagai DSP yang mampu menyambut kedatangan wisatawan dengan baik.
Kunjungan Sandiaga ke Labuan Bajo sekaligus melihat kesiapan infrastruktur dan fasilitas untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah tersebut yang terdampak pandemi Covid–19.
“Di tengah pandemi Covid–19 ini kita pastikan bahwa destinasi ini bukan hanya siap secara infrastruktur, bukan hanya dari interkoneksi, tapi juga siap di sisi produk-produk ekonomi kreatifnya, layanan sumber daya manusia (SDM), dan calendar of events-nya,” ujar Sandiaga.
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina, mengatakan DSP Labuan Bajo bisa dipastikan memiliki daya tarik yang tinggi bagi wisatawan, terutama wisatawan mancanegara.
Sepanjang tahun 2019, di masa pandemi, terdapat 160.237 kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.
“Saat ini kami sedang bekerja keras untuk meningkatkan nilai Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) di daerah koordinasi BOPLBF. Selain itu, Labuan Bajo merupakan destinasi wisata yang cocok dikembangkan dengan konsep Sustainable Tourism (Eco-tourism) yang mengoptimalkan potensi pariwisata yang otentik, dan mengedepankan orisinalitas, kekayaan alam, dan budaya lokal,” kata Shana.