Cobisnis.com – Kota Wuhan di China yang pernah menjadi episentrum pandemi virus Corona merayakan tahun baru 2021 dengan kerumunan banyak orang pada Kamis (31 Desember 2020) malam.
Pemandangan di Wuhan menjadi sangat kontras dibandingkan dengan berbagai belahan lain dunia yang mengadakan perayaan tahun baru kecil-kecilan akibat virus.
Puluhan ribu orang terlihat memadati jalanan kota Wuhan. Padahal setahun lalu wabah Covid-19 pertama kali dilaporkan dan menyeruak dari kota tersebut.
Menurut berbagai laporan, orang-orang di kota itu terlihat menuju ke klub dan merayakannya dengan melepaskan balon.
Namun, banyak foto-foto yang beredar menunjukkan kerumunan orang masih memakai masker.
Hingga Minggu (27 Desember 2020) Komisi Kesehatan Kota Wuhan telah melaporkan total 50.354 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi.
Sebagian besar kota tersebut telah pulih dari pandemi virus Corona. Namun sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan pekan ini menemukan jumlah kasus kemungkinan bakal jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan semula.
Menurut penelitian tersebut, setengah juta penduduk kota di China mungkin telah terinfeksi virus. Jumlahnya 10 kali lipat dibandingkan jumlah kasus yang dikonfirmasi/dilaporkan pada awalnya.
Di Amerika Serikat (AS) Desember 2020 adalah bulan paling mematikan dari pandemi yang mencatat lebih dari 63.000. Sebelum rekor tertingginya dicatat pada bulan April 2020 dengan lebih dari 55.000 kematian.
Pejabat di negara bagian AS mendesak orang Amerika untuk menghindari pertemuan/kerumunan besar untuk menikmati Malam Tahun Baru karena virus Corona terus menyebar. Perayaan tahunan New York di Times Square diadakan, tetapi digelar dengan format baru, termasuk penampilan virtual dan kerumunan orang yang lebih kecil.
Gambar dan foto di New York sangat kontras dengan Wuhan, tetapi perayaan itu masih dipenuhi dengan penampilan selebriti dan pertunjukan musik.
Foto-foto menunjukkan Time’s Square jauh lebih tenang, dan banyak orang-orang di sekitarnya mengenakan topeng dan menjaga jarak.














