Cobisnis.com – Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, meminta pengembang properti ikut membantu mendorong program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Abdul Hamid menyebut properti sebagai sektor strategis karena dapat memacu 175 industri lainnya. Kondisi itu, kata dia, bakal mendorong sekaligus menjaga iklim investasi dan perekonomian di Indonesia.
“Sektor properti merupakan sektor strategis yang secara universal diakui bahwa sektor ini mampu menarik serta mendorong pertumbuhan berbagai kegiatan sektor ekonomi lainnya,” ujar Abdul Hamid dalam siaran pers dilansir Antara, Senin (21 Desember 2020).
Ia menjelaskan bahwa kontribusi industri properti terhadap PDB nasional pada 2019 mencapai 2,77%. Itu artinya potensi untuk ruang berkembang sangatlah besar, khususnya di kawasan ASEAN. Selain itu, yang tak kalah penting adalah industri properti menggunakan hampir 90 persen kandungan material lokal.
“Sektor properti dan perumahan ini sangat diharapkan untuk membantu mendorong program PEN negara kita sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia,” ujarnya.
Bidang perumahan tentu tidak akan optimal jika hanya ditangani oleh pemerintah. Abdul mengatakan bahwa signifikansi kontribusi sektor masyarakat dan swasta sangatlah penting, diantaranya kehadiran para pengembang perumahan dan bank penyalur KPR.
Tercatat 4,8 juta unit rumah sudah terbangun di Indonesia selama pelaksanaan program sejuta rumah 2015 – 2019. Menurut data per 14 Desember 2020, progres program sejuta rumah sudah mencapai 856.758 unit dengan target minimal 900.000 unit pada akhir Desember.
Abdul Hamid mengatakan pemerintah telah melakukan intervensi ke sektor properti dengan menyalurkan bantuan pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) berupa jalan lingkungan dan saluran drainase untuk perumahan bersubsidi pemerintah.
Kebijakan ini ditujukan agar pengembang properti lebih bersemangat dalam membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan tentunya lokasi strategis yang bisa mendekati sarana transportasi menjadikan pilihan yang tepat bagi masyarakat.