Cobisnis.com – Semua orang berhak untuk traveling dan mendapatkan hiburan, tetapi berwisata tentunya akan menjadi tantangan bagi para penyandang difabel. Hingga kini berbagai tempat wisata yang ramah penyandang difabel mulai bermunculan sehingga pengelola wisata diminta untuk mengembangkan tempat wisata yang ramah penyandang difabel.
Untuk Sobat Wisata difabel yang berencana berwisata dengan mudah, aman, serta nyaman, berikut ini 6 tips traveling untuk penyandang difabel sebagaimana dilansir di laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf):
1. Persiapan sejak jauh hari
Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah rencanakan perjalanan sejak dini, maka kita dapat lebih leluasa menentukan semuanya. Seperti fasilitas-fasilitas yang akan mendukung saat berlibur nanti.
Mulai dari penginapan, kegiatan yang akan kita lakukan, transportasi yang ramah difabel, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya memerlukan riset yang cukup mendalam dan memakan waktu, demi keamanan dan kenyamanan ketika berlibur.
2. Konsultasi dengan dokter
Sangat penting bagi Sobat Wisata penyandang difabel untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berwisata atau bepergian jauh untuk beberapa waktu. Dokter akan memberikan pandangannya sesuai ketentuan medis mengenai kesehatan tubuh, atau bahkan memberikan vitamin/obat jika diperlukan. Perlu dipastikan juga kita memiliki asuransi kesehatan yang memadai demi keamanan selama traveling.
3. Memastikan keamanan transportasi
Memastikan keamanan transportasi yang akan digunakan wajib hukumnya. Apalagi hal ini jadi tantangan lain yang dihadapi para penyandang difabel ketika traveling.
Terutama apabila kondisi medis yang mengharuskan menggunakan alat bantu jalan berupa kruk, kursi roda, dan sejenisnya. Karena itu sebelum berangkat, pastikan sudah mempersiapkan transportasi pulang-pergi yang memenuhi syarat kebutuhan khusus.
4. Bila perlu, gunakan jasa agen perjalanan khusus
Berlibur seorang diri memang selalu menyenangkan. Namun berisiko bagi para penyandang difabel untuk berlibur ke tempat-tempat baru. Untuk itu, ada baiknya kita menggunakan jasa travel agent yang telah berpengalaman mendampingi penyandang difabel agar Sobat Wisata bisa memaksimalkan relaksasi selama berwisata.
5. Membawa kebutuhan darurat
Penyandang difabel biasanya memiliki kartu khusus berisi informasi tentang data diri, kondisi medis yang dialami, dan nomor kontak darurat. Jika tidak mendapatkannya dari rumah sakit, kita bisa membuatnya sendiri dan simpanlah kartu informasi ini di tempat yang mudah ditemukan, seperti dompet.
6. Terus menjalin kontak dengan orang terdekat
Traveling bisa jadi berisiko bagi penyandang difabel jika kita tidak memberi tahu orang-orang terdekat. Memberikan kabar terus-menerus membuat orang terdekat kita tahu di mana posisi kita. Selain itu, hal ini juga menjadi antisipasi apabila ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi.
Perlu diingat juga, jangan pernah memaksakan berwisata jika kita tidak memiliki cukup waktu, atau memaksakan diri ketika kondisi tubuh tidak menjamin. Persiapan yang matang adalah kunci traveling yang aman.