Cobisnis.com – Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi, mengatakan sebanyak 450.000 usaha mikro kecil menengah (UMKM) baru terdigitalisasi selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Kenaikan adopsi digital yang signifikan di kalangan UMKM ini terjadi sejak April 2020.
“Meningkat lagi (jumlah UMKM terdigitalisasi), jadi pelanggan bisa langsung memesan secara online,” kata Neneng Goenadi dilansir Antara, Sabtu (14 November 2020).
UMKM yang Go Digital ini banyak digandrungi oleh kaum milenial. Terutama yang berpikir kreatif memanfaatkan imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah dalam menjangkau kebutuhan warga agar tetap tersedia.
“Ini membuktikan bahwa kini mulai tumbuh pelaku UMKM baru, yang lebih banyak digawangi para milenial,” ujarnya.
Menurut Neneng, saat ini ada sekitar 6 juta pelaku UMKM yang terdaftar di Grab. Mayoritas UMKM itu terdiri dari driver, merchant, dan produk yang telah terdaftar secara digital di Grab Indonesia.
Riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengungkapkan pekerja lepas dan UMKM yang didukung teknologi Grab berkontribusi sebesar Rp4,2 triliun bagi perekonomian Sulsel pada tahun 2018.
Tahun 2019, UMKM Makassar memperoleh peningkatan pendapatan hingga 194 persen melalui digitalisasi Grab.
BPS Sulsel menunjukkan perekonomian Sulsel pada triwulan III tahun 2020 menurun sebesar 1,08 persen apabila dibandingkan dengan periode sama di tahun 2019.
Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sulsel, Muhammad Firda, sepakat dengan data UMKM yang terdigitalisasi menurut Grab Indonesia. Namun, Firda mengatakan tidak tahu pasti jumlah peningkatannya.
“Saya tidak tahu pasti jumlahnya. Terpenting adalah kami dari pemerintah provinsi tengah melakukan pembangunan fasilitas, utamanya akses yang diharapkan mempermudah masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya, apalagi pada sektor UMKM di berbagai daerah,” kata Firda.