JAKARTA, Cobisnis.com – Yogyakarta diprediksi menjadi salah satu destinasi paling padat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 menuju 2026. Pemerintah daerah memperkirakan sekitar 7 juta wisatawan lokal dan mancanegara akan berkunjung.
Jumlah tersebut datang ke wilayah dengan luas hanya 32,5 kilometer persegi. Kepadatan wisatawan dinilai akan memberikan tekanan besar pada infrastruktur kota dan layanan publik.
Selain wisatawan, hampir 1 juta unit kendaraan diperkirakan memasuki wilayah Yogyakarta selama periode libur panjang. Pergerakan didominasi kendaraan pribadi dari berbagai daerah di Jawa.
Kondisi ini berpotensi meningkatkan volume lalu lintas hingga 20 persen dibandingkan hari normal. Aparat kepolisian mengingatkan kemungkinan kemacetan ekstrem pada puncak liburan.
Kawasan Malioboro diprediksi menjadi titik paling padat. Polresta Yogyakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas berlapis, termasuk pembatasan akses dan pengaturan jalur khusus kendaraan roda dua.
Pengamanan juga diperkuat di simpul wisata lain seperti kawasan Keraton, Tugu, dan titik kuliner favorit wisatawan. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kelancaran mobilitas dan keamanan publik.
Tekanan tidak hanya terjadi di jalan raya, tetapi juga di transportasi publik. Kereta api menjadi moda favorit wisatawan yang ingin menghindari kemacetan darat.
KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat ratusan ribu penumpang telah dilayani sejak awal masa angkutan Nataru. Beberapa perjalanan mencatat okupansi tertinggi selama musim liburan.
Meski demikian, puluhan ribu tiket kereta api masih tersedia. Masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan lebih awal agar tidak terkendala ketersediaan transportasi.
Lonjakan wisatawan ini diharapkan memberi dampak positif bagi ekonomi lokal. Namun, pemerintah menekankan pentingnya pengelolaan arus wisata agar aktivitas liburan tetap aman dan nyaman.














