JAKARTA, Cobisnis.com – Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan proyeksi awal musim kemarau 2024 di Indonesia. Menurutnya, perkiraan awal musim kemarau tersebut cenderung lebih lambat dari tahun-tahun sebelumnya, terutama di sebagian besar wilayah Indonesia.
Wilayah yang diprediksi akan mengalami penundaan awal musim kemarau antara lain Sumatera Utara, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, serta sebagian besar Kalimantan.
Dwikorita menegaskan bahwa penundaan ini didasarkan pada pemantauan rerata klimatologis periode 1991-2020. Menyikapi hal ini, pertanyaan krusial muncul: Kapan puncak musim kemarau 2024 diperkirakan akan terjadi?
Menanggapi pergeseran ini, Dwikorita menjelaskan bahwa sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mencapai puncak musim kemarau lebih awal pada Juni 2024. Namun, terdapat wilayah lain yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Agustus 2024.
Lebih lanjut, Dwikorita menyebutkan bahwa puncak musim kemarau tahun ini diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024, yang melibatkan sekitar 534 zona musim.
Terkait dengan perkembangan El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD), Dwikorita menjelaskan bahwa El Nino moderat masih berlangsung, tetapi diperkirakan akan berubah menjadi netral pada Mei, Juni, dan Juli 2024.
Di sisi lain, IOD diproyeksikan tetap netral hingga September 2024. Selain itu, suhu muka laut di Indonesia juga diprediksi akan cenderung lebih hangat dari biasanya dalam beberapa bulan mendatang, dengan kisaran antara +0,5 hingga +2,0 derajat Celsius lebih tinggi dari kondisi normalnya.