JAKARTA, Cobisnis.com – PT Unilever Indonesia, Tbk baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai kelanjutan kerja sama dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia, kesehatan, kesejahteraan, serta pengembangan karakter dan potensi diri serta keilmuan di lingkungan sekolah.
Upaya ini merupakan bagian dari inisiatif “Program Sekolah & Pesantren Sehat” yang telah secara konsisten dijalankan Unilever Indonesia sejak 2016, yang hingga kini telah menjangkau lebih dari 12 juta anak di lebih dari 49.000 sekolah dan pesantren di 34 provinsi.
Enny Hartati Sampurno selaku Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan, kalau Unilever Indonesia percaya bahwa kesehatan anak adalah modal utama bagi pembangunan bangsa. Karena itulah sebagai salah satu perwujudan dari pillar ‘The Unilever Compass’ dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, Unilever menggagas “Program Sekolah & Pesantren Sehat” sejak 2016
“Tujuannya untuk mengajak, melatih dan membiasakan PHBS pada anak-anak sejak dini. Program ini tidak hanya memberikan fasilitas pendukung bagi sekolah, tetapi juga membekali guru dan siswa beragam pelatihan sehingga mereka memahami dan bisa menerapkannya di sekolah dan juga di rumah. Tahun ini kami memiliki target untuk menjangkau 1,9 juta anak di 11.000 sekolah dan pesantren,” nener Enny.
Dengan mengangkat hashtag #AjakLatihBiasakan, modul pembelajaran yang disampaikan terdiri dari: (1) Edukasi COVID-19 dan protokol kesehatan; (2) Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun; (3) Pedoman ‘Isi Piringku’ & pola hidup sehat; (4) Edukasi sikat gigi pagi dan malam; (5) Edukasi kebersihan kamar mandi dan toilet; dan (6) Edukasi pemilahan sampah.
Penanaman PHBS di lingkungan sekolah dipercaya menjadi salah satu kebutuhan mutlak untuk melindungi anak dari berbagai risiko penyakit yang mengintai. Dengan rutin mengajarkan kebiasaan menjaga kebersihan diri, mencukupi kebutuhan nutrisi harian, dan memelihara lingkungan yang sehat, maka anak akan siap untuk beraktivitas dan berprestasi secara optimal.
Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Nadiem Makarim, pengetahuan lebih mendalam mengenai PHBS, pemenuhan gizi seimbang, dan olahraga sangatlah penting untuk dimiliki seluruh SDM di dalam sekolah, utamanya di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, Nadiem berharap agar setiap sekolah mampu secara mandiri mencegah penyakit, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan dan anak Indonesia yang sehat, kuat dan cerdas berkarakter dengan tiga kunci utama yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, dan Sehat Imunisasi.
“Kami menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman hari ini yang semakin memperkuat kolaborasi dengan Unilever yang juga mencakup pengembangan karakter dan potensi peserta didik, pengembangan diri bagi pendidik dan tenaga kependidikan, serta penyelenggaraan penelitian dan pengembangan keilmuan,” kata Nadiem.