JAKARTA, Cobisnis.com – PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) telah melakukan simulasi uji coba pembukaan destinasi dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, kemarin.
Kegiatan ini diikuti Wakil Wali Kota Jakarta Timur Hendra Hidayat yang didampingi oleh Direktur Utama PT TWC Edy Setijono serta Direktur Eksekutif Taman Mini Indonesia Indah (TMII) I Gusti Putu Ngurah Sedana.
Simulasi dilakukan mengingat TMII terpilih menjadi satu satu dari 20 destinasi di Jawa-Bali yang diijinkan beroperasi secara terbatas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
TMII akan memberlakukan penggunaan PeduliLindungi pada Rabu (22/9/2021). Direktur Eksekutif TMII I Gusti Putu Ngurah Sedana menerangkan bahwa semua pengunjung wajib menggunakan PeduliLindungi selama berada di kawasan TMII. Beberapa wahana wisata telah dibuka, seperti Museum Fauna Indonesia ‘Komodo’ Taman Reptilia dan Taman Burung.
“Kami buka karena berada diluar ruangan. Sementara untuk wahana air masih kami tutup,” terangnya.
Pengelola TMII telah melakukan sosialisasi prasyarat kunjungan kepada masyarakat. Pemasangan banner serta sosialisasi di media sosial gencar dilakukan sebagai langkah preventif yang akan menghambat proses aktivasi dan check in pengunjung.
Saat memasuki kawasan, petugas akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan scan kode batang (barcode) kepada pengunjung. “Jika menunjukkan hasil check in (bewarna hijau) sudah boleh masuk. Jika tidak, kita sediakan untuk putar balik,” terang Putu.
Selama berada di kawasan TMII, petugas selalu mengingatkan wisatawan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan ketat dengan menggunakan masker dan mengurangi kerumunan. Jika wisatawan akan meninggalkan TMII, maka diwajibkan untuk melakukan scan barcode check out.
“Karena memang tempat wisata keluarga ya, jadi banyak yang menggelar tikar di bawah pohon, di tempat yang rindang. Di situ kita memberikan informasi untuk tetap mematuhi protokol untuk tidak berkerumun,” lanjutnya.
Direktur Utama PT TWC Edy Setijono mengatakan simulasi ini dilakukan sebagai syarat dibukanya destinasi wisata dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi. Langkah ini harus dibarengi dengan ketegasan serta sikap profesional dalam penerapannya di lapangan.
“Prinsipnya adalah masuk kawasan TMII semua pengunjung harus menggunakan aplikasi ini. Kita ingin dengan penerapan PeduliLindungi ini tracking dan tracing wisatawan bisa dilakukan. Ini memang upaya kehati-hatian pemerintah. Tapi, ini juga menjadi titik terang bagi kita, bahwa sedikit demi sedikit sektor pariwisata ini bisa mulai bangkit kembali,” terangnya.
Edy Setijono berharap, langkah ini mendapat dukungan semua pihak untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.
“Kita ingin semua pihak mendukung kegiatan ini. Kalau kita berdisiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dengan penggunaan aplikasi ini, kita punya keyakinan sedikit demi sedikit sektor pariwisata bisa bangkit,” katanya.
Wakil Wali Kota Jakarta Timur Hendra Hidayat mengapresiasi langkah pengelola TMII untuk melaksanakan uji coba pembukaan dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi ini. Menurutnya, dibukanya TMII akan mengobati kerinduan warga yang mendambakan hidup normal dan bisa menikmati wisata secara aman dan nyaman.
“TMII merupakan tempat wisata legendaris. Dibukanya TMII merupakan buah aspirasi, di mana masyarakat bisa kembali normal. Kami mengapresiasi upaya pengelola untuk mengobati kerinduan hidup normal dan menikmati wahana wisata yang ada. Namun semuanya juga harus prokes ketat,” terangnya.
Dirut TWC Edy Setijono berharap melalui uji coba ini bisa membantu proses pemulihkan dunia pariwisata serta roda perekonomian, khususnya di sekitar kawasan TMII.