JAKARTA, Cobisnis.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi melontarkan kritik keras kepada Ketua The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Menurut Trump, kebijakan Powell mempertahankan suku bunga tinggi membuat industri perumahan di AS “terluka parah”.
“Bisakah ada yang memberi tahu Jerome ‘Terlalu Lambat’ Powell bahwa dia sedang merusak sektor perumahan? Orang-orang tidak bisa mengajukan KPR karena dia. Padahal inflasi tidak ada, semua indikator justru menuntut pemangkasan suku bunga besar-besaran,” tulis Trump di akun Truth Social, Selasa (19/8/2025).
Komentar itu muncul menjelang pidato Powell dalam simposium tahunan bank sentral di Jackson Hole, Jumat ini. Investor pun akan menunggu arah sinyal kebijakan moneter, terutama terkait peluang penurunan bunga acuan.
Rapat kebijakan The Fed berikutnya dijadwalkan 16–17 September. Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan hanya 25 basis poin, dengan kemungkinan pemotongan serupa di akhir tahun. Desakan Trump jauh lebih besar: ia ingin suku bunga dipangkas beberapa persen sekaligus.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, bahkan sempat mendorong pemangkasan 50 basis poin. Terakhir kali The Fed memangkas suku bunga setengah persen terjadi pada September 2024, jelang pilpres. Setelah Trump kembali terpilih, The Fed menambah dua kali pemotongan, namun sepanjang 2025 suku bunga masih tertahan di kisaran 4,25%–4,50%.
Inflasi Masih Jadi Ganjalan
The Fed menahan diri karena inflasi belum sepenuhnya reda. Data Juli menunjukkan CPI naik 0,2% dengan inflasi tahunan 2,7%. Core CPI bahkan 3,1% yoy. Indikator PCE inti diperkirakan naik 0,3%, membawa inflasi tahunan ke 3%.
Selain itu, harga produsen dan impor juga merangkak naik, menandakan tekanan biaya yang bisa menetes ke konsumen. Di sisi lain, pasar tenaga kerja memang mulai melambat, tapi pengangguran tetap rendah di 4,2%.
KPR Jadi Beban Berat
Trump menyoroti sisi paling dekat dengan masyarakat: bunga KPR. Meski bunga acuan The Fed lebih memengaruhi pinjaman jangka pendek, suku bunga hipotek erat kaitannya dengan imbal hasil obligasi 10 tahun AS.
Saat ini bunga KPR 30 tahun memang agak turun, tapi masih di sekitar 6,7%—jauh di atas era sebelum lonjakan inflasi pascapandemi dan kenaikan agresif suku bunga sejak 2022. Ditambah harga rumah yang terus menanjak akibat minimnya pasokan, membeli rumah makin sulit dijangkau kelas menengah Amerika.
Kondisi itulah yang membuat Trump makin lantang menekan Powell agar segera memangkas suku bunga lebih agresif.














