JAKARTA, Cobisnis.com – Desa Bayung Gede, Kintamani, Bangli, Bali, memiliki tradisi unik dalam memperlakukan ari-ari bayi yang berbeda dari kebiasaan pada umumnya. Jika di banyak daerah ari-ari dikubur di tanah, masyarakat Bayung Gede justru menggantung ari-ari tersebut di pohon kayu bukak yang berada di kawasan khusus desa.
Bagi warga setempat, ari-ari tidak dianggap sekadar organ tubuh, melainkan saudara spiritual bayi yang telah menemani sejak dalam kandungan. Karena itu, ari-ari dikembalikan ke alam sebagai bentuk penghormatan dan simbol penyatuan kembali dengan semesta. Pohon kayu bukak dipilih karena diyakini sebagai simbol “ibu spiritual” yang mampu menjaga dan melindungi sang bayi.
Menariknya, meski terdapat puluhan hingga ratusan ari-ari yang digantung, area tersebut tidak menimbulkan bau busuk. Warga percaya pohon kayu bukak memiliki kemampuan menetralisir bau, sehingga tidak ada lalat, belatung, maupun hewan buas yang mendekat ke kawasan tersebut.
Proses menggantung ari-ari pun dilakukan dengan aturan tertentu. Sang ayah diwajibkan menggantung ari-ari menggunakan tangan kanan. Jika dilanggar, dipercaya anak akan tumbuh menjadi kidal. Selain itu, ayah juga harus memilih pohon yang sudah memiliki gantungan ari-ari sebelumnya. Jika tidak, diyakini anak akan tumbuh menjadi pribadi pendiam dan kurang pandai bergaul. Meski dianggap mitos, masyarakat setempat menyebutkan beberapa kejadian yang dinilai sesuai dengan kepercayaan tersebut.
Selain aspek spiritual, tradisi ini juga memiliki makna lain. Warga meyakini bahwa menggantung ari-ari di hutan adat mencegah pekarangan rumah menjadi “leteh” atau tidak suci, sehingga orang-orang suci yang akan melakukan upacara adat tetap dapat memasuki lingkungan rumah.
Tradisi ini secara tidak langsung berperan besar dalam menjaga kelestarian hutan adat Desa Bayung Gede. Karena kawasan tersebut dianggap sakral, masyarakat sangat menjaga hutan dan tidak berani merusaknya. Hingga kini, tradisi turun-temurun ini tetap dijalankan dan menjadi bagian penting dari identitas budaya serta upaya pelestarian alam desa tersebut.














