PURWOREJO, Cobisnis.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke SMA Negeri 7 Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021).
Menparekraf memuji kemegahan dan kokohnya bangunan di dalam kompleks SMA tersebut, yang merupakan bangunan cagar budaya dan masih difungsikan dengan peruntukannya hingga kini.
SMA Negeri 7 Purworejo memiliki luas 4,6 hektare, dulunya merupakan sekolah pendidikan guru pada zaman Belanda atau yang sering disebut HKS (Hollands Kweek School). Bangunan sekolah ini termasuk bangunan kuno yang sarat sejarah. Sudah berdiri sejak tahun 1915, sehingga perlu dilestarikan keberadaannya.
“SMA 7 ini mampu menjadi tujuan wisata di Purworejo. Bagaimana tidak, sudah 106 tahun usianya, namun gedung ini masih bisa berdiri dengan megah, walaupun ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Untuk itu, diperlukan satu sentuhan yang lebih holistik agar bisa menjadi edu tourism atau wisata berbasis edukasi,” kata Menparekraf.
Turut mendampingi Menparekraf, Kepala SMA Negeri 7 Purworejo Niken Wahyuni dan Guru Bahasa Prancis SMAN 7 Purworejo Widyastuti Tri Sulistyorini.
“Hal ini perlu kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, serta pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tentunya dengan segala keterbatasan yang kita miliki kita ingin mengundang pihak dunia usaha, komunitas untuk bergerak dan berkolaborasi dalam mengembangkan wisata edukasi ini,” lanjutnya.
Menparekraf berharap SMA Negeri 7 Purworejo juga ikut berpartisipasi dalam pengembangan destinasi super prioritas yaitu Borobudur. Kemudian juga, ia mendorong agar para siswa diarahkan untuk masuk ke dalam ekosistem digital. “Kebetulan e-sport adalah bidang yang sedang kita dorong ke depan,” katanya.
Peresmian “Widyatama Sasana”
Dalam kesempatan itu Menparekraf Sandiaga Uno juga berkesempatan meresmikan Taman Belajar Anak Bangsa “Widyatama Sasana”. “Widyatama Sasana” merupakan tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang unggul atau utama.
“Widyatama Sasana” ini diharapkan dapat menjadi tempat atau wahana yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar serta bertukar pikiran tentang ilmu pengetahuan bagi masa depan anak bangsa.
Peresmian taman belajar ini ditandai dengan pecah kendi yang dilakukan oleh Menparekraf Sandiaga. Pecah kendi sendiri memiliki makna turunnya anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai awal kejayaan, kemakmuran, dan kemasyuran bagi civitas, akademika SMAN 7 Purworejo.
“Kita berharap SMAN 7 Purworejo mampu untuk mencetak individu yang beriman berahlakul karimah, serta menjadi insan yang cerdas dan juga mampu untuk mencapai Indonesia maju dengan membuka lapangan kerja,” pungkasnya.