• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Sunday, December 7, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Ekonomi Bisnis

Tingkatkan Ketahanan Pangan di Masa Pandemi, Syngenta Terapkan Komunikasi Digital untuk Dukung Petani

M Andhanu by M Andhanu
December 8, 2021
in Ekonomi Bisnis
0
Tingkatkan Ketahanan Pangan di Masa Pandemi, Syngenta Terapkan Komunikasi Digital untuk Dukung Petani

COBISNIS.COM, Jakarta – Pandemi yang berkepanjangan menjadi ujian berat bagi bangsa Indonesia dalam mempertahankan dan meningkatkan ketahanan pangan (food security). Menjaga ketersediaan pangan, di masa pandemi dimana produktivitas masyarakat berkurang akibat adanya pembatasan dan penurunan mobilitas menjadi tantangan berat.

Kondisi yang sulit ini menjadi momentu bagi Syngenta yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 1960-an, untuk menciptakan peluang-peluang dan inovasi baru. Dalam hal ini, perubahan industri pertanian menjadi fokus perhatian Syngenta untuk terus mempertahankan kontribusinya melakukan pendampingan bagi masyarakat petani di Indonesia.

Digitalisasi menjadi strategi atau solusi di semua sektor pada masa pandemi saat semua aktivitas tatap muka dibatasi secara ketat. Untuk itu, Syngenta Indonesia terus berinovasi memaksimalkan peran teknologi komunikasi digital untuk menjangkau dan memberikan edukasi pendampingan kepada petani di Indonesia.

Selama pandemi ini, Syngenta Indonesia telah menggelar tidak kurang dari 6.900 kegiatan atau acara virtual sejak Maret 2020. Kegiatan virtual ini berupa webinar yang dilakukan tim agronomis lapangan dengan komunitas petani, tinjauan lapangan, dan juga peluncuran teknologi pertanian baru yang membantu petani meningkatkan produktivitas pertaniannya. Dalam kegiatan virtual ini, ada lebih dari 153.000 petani yang terlibat. Hal ini dirasa efektif karena petani tetap dapat belajar mengenai praktik pertanian yang baik dan tepat mempertahankan produktivitas, dan berbagi pengetahuan strategi pangan yang baru.

Syngenta Indonesia memaksimalkan pemanfaatan berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Youtube, dan Twitter untuk terus mempertahankan komunikasi dengan petani. Melalui platform media sosial ini tim Syngenta memberikan berbagai info terkait praktik pertanian yang baik, peningkatan produktivitas petani, teknologi pertanian terbaru dan juga penggunaan produk perlindungan tanaman yang tepat agar kesehatan petani tetap terjaga.

Selain itu, Syngenta Indonesia juga menjalin kemitraan dengan berbagai pihak yang memiliki visi dan misi memajukan pertanian Indonesia, seperti Sayurbox dan Tani Foundation yang merupakan bagian dari TaniHub. Selain dengan industri, contohnya Syngenta juga bermitra dengan pemerintah melalui program Closed Loop Hortikultura di bawah naungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Program ini bertujuan membangun ekosistem rantai pasok dan rantai nilai dari hulu sampai dengan hilir yang terintegrasi dan bersifat end-to-end model, dimana petani menerima ilmu budidaya sesuai Praktik Pertanian Baik (Good Agriculture Practices) dengan memperhatikan pola tanam, pola panen, penanganan pasca panen hingga distribusi dan pemasaran untuk menghasilkan produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Dengan komunikasi digital, petani kini lebih mudah mendapatkan pengetahuan baru dan memasarkan produk-produknya. Kami senang bisa turut memfasilitasi perkembangan baru ini ke petani,” kata Kazim Hasnain, General Manager Syngenta Indonesia, dalam acara Media Gathering Syngenta Indonesia 2021, secara daring, Senin (6/12).

Sekedar informasi, secara tingkatkan global Indonesia masuk ke dalam delapan besar negara produsen jagung. Sebagian besar petani jagung di Indonesia adalah para petani kecil yang luas lahan rata-rata hanya 0,5 hektar. Agar para petani jagung dapat mencapai produksi yang sesuai dengan target pemerintah, Syngenta Indonesia turut berperan dengan memproduksi benih jagung hibrida unggulan.

Benih unggulan ini dibuat melalui riset yang panjang dan sesuai dengan kondisi lahan petani dan cuaca di Indonesia serta menjadi solusi untuk hama dan penyakit tertentu yang menyerang tanaman jagung, seperti Busuk Batang, Bulai, dan memiliki produktivitas yang tinggi.

Dalam dua dekade terakhir ini telah terjadi peningkatan produksi jagung di Indonesia, dari semula 9,5 juta ton pada 2000, hingga kini telah lebih dua kali lipat menjadi 19,7 juta ton pada 2020. Provinsi Jawa Timur merupakan produsen jagung tertinggi di Indonesia dengan 1,05 juta lahan dan produktivitas mencapai 5,3 juta ton per tahun, kemudian diikuti oleh Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Gorontalo.

“Peningkatan pesat produktivitas pertanian jagung di Indonesia ini, membuat Indonesia kini adalah negara pengekspor jagung yang terbesar di Asia Tenggara. Tentu ini membanggakan kita semua, dan Syngenta berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari pertumbuhan jagung nasional,” ujar Fauzi Tubat, Head of Seed Business Syngenta Indonesia, dalam kesempatan yang sama.

Salah satu komitmen Syngenta dalam menjalankan aktivitasnya adalah The Good Growth Plan (GGP). The Good Growth Plan adalah kerangka program pertanian berkelanjutan Sygenta yang pertama kali diluncurkan pada 2013 dalam wujud 6 komitmen. Keenam komitmen itu telah mencapai tujuannya pada 2020 dengan keberhasilan 14 juta hektar lahan pertanian berhasil diselamatkan dari degradasi, dan keanekaragaman hayati meningkat di 8 juta hektar lebih lahan pertanian. Good Growth Plan kini telah diakui menjadi program keberlanjutan yang paling komprehensif yang berfokus pada petani dan lahan pertanian.

Pertengahan 2020, program Good Growth Plan melanjutkan evolusinya dengan empat komitmen baru yang harus dicapai hingga 2025. Komitmen baru itu berambisi mengurangi jejak rekam karbon pada pertanian dan membantu petani menghadapi pola cuaca ekstrim yang disebabkan oleh perubahan iklim global.

Empat komitmen baru Good Growth Plan tersebut adalah: mempercepat inovasi bagi petani dan alam, mengusahakan pertanian yang netral karbon, membantu pekerja pertanian tetap sehat dan selamat, dan bermitra menciptakan dampak.

“Tantangan perubahan iklim semakin nyata. Kami di Syngenta menanganinya dengan berlandaskan pada Good Growth Plan yang diharapkan akan berdampak secara global,” ujar Midzon Johannis, Head of Business Syngenta Indonesia.

Di masa pandemi ini, semua upaya Syngenta dalam mendampingi petani secara maksimal tidak lepas dari peran para karyawan, terutama yang berada di lapangan. Sebagai ujung tombak perusahaan yang berinteraksi langsung dengan para pahlawan pangan, tim Syngenta di lapangan dituntut untuk tetap sehat baik fisik maupun mental. Ini bukanlah suatu hal yang mudah, mengingat pandemi tidak hanya membawa dampak pada kesehatan fisik, tetapi juga psikis atau mental karena terbatasnya aktivitas sosial. Oleh karena itu, Syngenta menempatkan prioritas kesehatan fisik dan mental ini sebagai hal yang utama.

“Kami menerapkan protokol kesehatan untuk semua tingkatan produksi, meluncurkan program EAP (Employee Assistance Program) untuk membantu staf dan karyawan menghadapi dampak emosional dari pandemi, dan menerapkan Office Based on Hybrid. Produktifitas tetap berjalan 100 persen meski sebagian harus WFH (Work From Home),” ujar Letran Silalahi, Head of Human Resource Syngenta Indonesia.

Karyawan yang sehat secara fisik dan mental diharapkan dapat menjadi panutan bagi para petani untuk ikut menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan juga dapat mendampingi petani secara maksimal dalam memproduksi pangan bernutrisi bagi bangsa.

Download WordPress Themes
Premium WordPress Themes Download
Premium WordPress Themes Download
Download Best WordPress Themes Free Download
download udemy paid course for free
download xiomi firmware
Free Download WordPress Themes
download udemy paid course for free
Tags: Pandemi Covid-19Strategi ketahanan panganSyngenta Indonesia

Related Posts

Dorong Produktifitas Petani, Syngenta Perkenalkan Ekosistem Pertanian Centrigo di Indonesia

Dorong Produktifitas Petani, Syngenta Perkenalkan Ekosistem Pertanian Centrigo di Indonesia

by M Andhanu
October 7, 2022
0

JAKARTA, Cobisnis.com - Dalam upaya berkelanjutan untuk mendukung petani Indonesia, Syngenta melalui pembentukan Ekosistem Pertanian Centrigo menawarkan solusi menyeluruh dan...

Kementerian Keuangan Hemat Rp612 Miliar dari Penerapan Gaya Kerja Baru di Masa Pandemi COVID-19

Kementerian Keuangan Hemat Rp612 Miliar dari Penerapan Gaya Kerja Baru di Masa Pandemi COVID-19

by Farida Ratnawati
June 9, 2022
0

JAKARTA,Cobisnis.com – Kementerian Keuangan disebutkan sukses melakukan penghematan anggaran hingga ratusan miliar melalui implementasi new way of working (NWOW) atau...

Indonesia Cetak Ekspor Terbesar Sepanjang Sejarah

Sebanyak 960 Ribu Orang Masih Nganggur Sejak Awal Pandemi 2020

by Farida Ratnawati
May 9, 2022
0

JAKARTA,Cobisnis.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data bahwa masih terdapat ratusan ribu orang yang belum mendapat pekerjaan sejak awal...

Pandemi Belum Usai, Presiden Jokowi Ingatkan 3 Hal Pemicu Kenaikan Kasus

Pandemi Belum Usai, Presiden Jokowi Ingatkan 3 Hal Pemicu Kenaikan Kasus

by Fathi
October 26, 2021
0

JAKARTA, Cobisnis.com - Meskipun situasi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia makin membaik, namun harus tetap disikapi dengan hati-hati. Sejumlah indikator...

Aturan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Diperbarui, Simak Nih!

Penetrasi Asuransi Naik 3,11% selama Pandemi hingga Periode Juli 2021

by Fathi
October 19, 2021
0

JAKARTA, Cobisnis.com - Pandemi Covid-19 memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat. Di satu sisi, upaya pembatasan aktivitas publik melalui penerapan...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

Sukanto Tanoto, Konglomerat yang Kembali Terseret dalam Polemik PT TPL

December 6, 2025
BNI Perkuat Literasi Keuangan dan Dorong UMKM Tumbuh Lewat NFHE 2025

BNI Perkuat Literasi Keuangan dan Dorong UMKM Tumbuh Lewat NFHE 2025

December 6, 2025
BNI Gelar wondr BrightUp Cup 2025, Perkuat Sportainment dan Ekosistem Olahraga Tanah Air

BNI Gelar wondr BrightUp Cup 2025, Perkuat Sportainment dan Ekosistem Olahraga Tanah Air

December 5, 2025
Danau Toba, Geopark Dunia yang Terancam Dicabut Status UNESCO-nya

Danau Toba, Geopark Dunia yang Terancam Dicabut Status UNESCO-nya

December 6, 2025
Jojo–Ginting Ajak Penonton Tanding Bareng Bulu Tangkis di wondr BrightUp Cup 2025

Jojo–Ginting Ajak Penonton Tanding Bareng Bulu Tangkis di wondr BrightUp Cup 2025

December 6, 2025
Dirut BTN Raih Penghargaan Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability

Dirut BTN Raih Penghargaan Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability

December 6, 2025
Ekspresikan Personal Color Kamu dengan One UI 8 di Galaxy A56 5G

Ekspresikan Personal Color Kamu dengan One UI 8 di Galaxy A56 5G

December 6, 2025
BNI Perkuat Literasi Keuangan dan Dorong UMKM Tumbuh Lewat NFHE 2025

BNI Perkuat Literasi Keuangan dan Dorong UMKM Tumbuh Lewat NFHE 2025

December 6, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved