JAKARTA, Cobisnis.com – Hari Senin kemarin, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tergelincir sebesar 12,9 persen, mencapai Rp 94 per saham di akhir perdagangan sesi pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penurunan ini menyusul pengumuman kerja sama resmi antara grup GOTO dan Tokopedia dengan Tiktok pada hari yang sama, dengan nilai kesepakatan mencapai Rp 23 triliun.
Menurut Hans Kwee, seorang pengamat pasar modal, penurunan harga saham GOTO disebabkan oleh tindakan para investor yang melakukan profit taking.
Saat rencana penggabungan grup GOTO, Tokopedia, dan Tiktok masih menjadi rumor, investor menyambutnya dengan baik, mengakibatkan kenaikan harga saham.
Namun, setelah pengumuman resmi hari ini, para investor memutuskan untuk mengambil keuntungan dari lonjakan harga saham sebelumnya.
Hans menyatakan bahwa penurunan harga saham GOTO tidak hanya dipengaruhi oleh profit taking investor, tetapi juga oleh sentimen dari pasar global yang ragu mengenai kebijakan suku bunga The Fed.
Ketidakpastian ini memicu koreksi pada saham-saham teknologi minggu lalu, karena investor berpendapat bahwa The Fed mungkin tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
“Koreksi pada saham teknologi terjadi karena ketidakpastian terkait suku bunga,” ungkap Hans. Dia merekomendasikan agar investor bersikap lebih rasional dalam mengambil keputusan terkait investasi saham GOTO pada sisa perdagangan hari itu, menyarankan untuk menunggu dan melihat perkembangan sebelum membeli atau menjual saham tersebut.
Hans menambahkan, “Saat ini, kita harus memperhitungkan bahwa hasil dari penggabungan antara Tokopedia dan Gojek tidak serta-merta akan menghasilkan keuntungan. Pasar sedang menyesuaikan optimisme sebelumnya. Kita perlu menunggu karena harga turun sangat dalam. Belum tentu ini titik terendahnya jika kita beli, dan jika dijual, meskipun turun cukup banyak, lebih baik menunggu perkembangan.”