JAKARTA, Cobisnis.com – Menurut penilaian Agus Pambagio, seorang pengamat kebijakan publik, transformasi jalur pejalan kaki dan sepeda di Simpang Santa, Jakarta Selatan, menjadi jalan raya tidak akan mengurangi kemacetan. Dia menyatakan bahwa pada akhirnya, kemacetan akan tetap terjadi di daerah tersebut.
Dia mengatakan bahwa pertimbangan untuk mengubah jalur tersebut menjadi jalan raya dalam upaya mengatasi kemacetan tidak akan berhasil, karena menurutnya, kemacetan kemungkinan besar akan tetap ada tanpa penanganan yang tepat.
Dia juga menyatakan bahwa baik sebagai jalan raya maupun trotoar untuk pejalan kaki dan pesepeda, kemacetan akan tetap terjadi karena kurangnya pengaturan yang tepat terkait masalah tersebut. Namun, dia menambahkan bahwa jika jalur tersebut tetap dipertahankan sebagai jalur sepeda dan pejalan kaki, setidaknya dapat mengakomodasi kebutuhan pejalan kaki dan pengguna sepeda.
Dia juga menegaskan bahwa tanpa adanya jalur khusus untuk pejalan kaki, ada potensi kecelakaan yang dapat terjadi dengan mobil. Oleh karena itu, dia meminta agar jalur khusus untuk sepeda dan pejalan kaki tetap disediakan karena masih diperlukan.
Dia juga menekankan bahwa masalah ini harus dilihat dengan lebih baik dan mempertimbangkan setiap aspeknya.
Terkait kemungkinan penghapusan jalur sepeda dan pejalan kaki yang dituduhkan sebagai upaya menghilangkan kebijakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Agus menolak pandangan tersebut. Dia menyatakan bahwa keputusan tersebut tergantung pada kebijakan pejabat berikutnya dan harus dipertimbangkan dengan matang.
Menurutnya, kebijakan ini bergantung pada kebijakan gubernur yang baru, karena mereka juga memiliki pertimbangan mereka sendiri. Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, melakukan perubahan lalu lintas di pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan, pada Jumat (14/4/2023), yang mengakibatkan trotoar yang dibangun di masa pemerintahan Anies Baswedan harus dihilangkan untuk memberikan ruang bagi jalan raya guna memfasilitasi lalu lintas kendaraan.
Dalam pernyataan resmi pada Ahad, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjelaskan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk memperbaiki geometri jalan di Simpang Jalan Wijaya I-Jalan Wolter Monginsidi-Jalan Suryo (lampu merah Santa), Jakarta Selatan, dengan tujuan mengatasi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jalan. Direktur Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Syafrin Liputo, menyatakan bahwa penataan tersebut dilakukan agar distribusi kendaraan dapat berlangsung lebih lancar, terutama mengingat peningkatan kemacetan di area tersebut.
Dia menambahkan bahwa dengan dicabutnya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), aktivitas masyarakat di luar rumah juga semakin meningkat, dan pemerintah provinsi DKI Jakarta terus berupaya untuk mengambil langkah-langkah yang efektif dan sesuai dengan evaluasi yang dilakukan, sehingga kebijakan yang diambil dapat memberikan dampak yang positif dan tepat sasaran.