Cobisnis.com – Amukan Siklon Tropis Seroja mengakibatkan kerusakan berat baik fasilitas umum maupun rumah warga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak terkecuali di Kabupaten Flores Timur. Untuk menembus desa-desa terisolir yang aksesnya terputus akibat bencana, Menteri Sosial Tri Rismaharini menggunakan sepeda motor.
Didamping Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon, Mensos bergerak menembus kawasan yang aksesnya terbatas, yakni di Desa Waimatan dan Desa Amakaka. Di sini Mensos menyapa masyarakat, membagikan bantuan, dan memastikan mereka mendapatkan kebutuhan dasar.
Mensos juga menuju ke Desa Waipukang (ibu kota Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata) dan bertatap muka dengan masyarakat dan aparat setempat. Bersama rombongan, Mensos menyusuri pemukiman warga yang rusak berat dilanda bencana.
Mensos juga mengecek jembatan darurat yang dibangun warga secara gotong royong antara warga di Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur. Hal itu dilakukan untuk mendukung proses evakuasi korban banjir bandang yang terkendala akibat jembatan utama putus.
Di kantor Kecamatan Adonara Timur, Mensos tampak mengecek secara sungguh-sungguh, paket-paket bantuan yang sudah tiba dan dikemas dalam karung. Mensos mendapati jumlahnya masih kurang mencukupi dari kebutuhan. “Nah ini masih kurang,” kata Mensos, seperti dikutip Theindonesiatimes.com dari laman resmi Kementerian Sosial.
Saat itu pula, Mensos menggelar rapat mendadak dengan aparat desa setempat. Mensos memberikan instruksi kepada aparat terkait untuk lebih meningkatkan akurasi jumlah penerima bantuan. Ia juga memerintahkan agar meningkatkan kapasitas layanan dapur umum agar kebutuhan masyarakat terdampak bisa dipenuhi.
Dari Kantor Kecamatan Adonara Timur pula, Mensos mengikuti Rapat Kabinet terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo melalui saluran daring.
Mengutip keterangan resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), banjir bandang dan badai yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan dampak dari Siklon Tropis Seroja.
Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Selasa, 6 April 2021, pukul 11.00 WIB menuyatakan, korban jiwa akibat bencana sebanyak 83 orang meninggal dunia, 23 orang Luka Berat, 73 orang luka-luka, 98 orang hilang, 2.019 KK/8.424 jiwa mengungsi, dan 1.083 KK/2.683 jiwa terdampak.
Kemensos mengalokasikan bantuan sebesar Rp2,6 miliar untuk korban banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Provinsi NTT. Di dalamnya, termasuk Rp1,3 miliar untuk logistik untuk memenuhi kebutuhan pokok korban yang masih dalam pengungsian.
Bantuan logistik di antaranya berupa tenda gulung, selimut, kasur, matras, makanan anak, minyak goreng, telur, biskuit, food ware, kids ware, peralatan dapur keluarga, pampers, dan air mineral.