JAKARTA, COBISNIS.COM – Kondisi pengelolaan air minum di Indonesia saat ini dinilai mirip dengan situasi Portugal tiga dekade lalu.
Pendapat ini disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Endra S. Atmawidjaja, yang juga Staf Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, saat menyampaikan pidatonya pada acara pembukaan Indonesia Water Forum (IWF) 2024 dan Perpamsi Awards di Jakarta.
Endra menjelaskan bahwa berdasarkan berbagai referensi global, kondisi pengelolaan air minum di Indonesia saat ini serupa dengan Portugal pada tahun 1993.
Saat itu, layanan air minum di Portugal tidak stabil dan cakupan layanan sanitasi sangat rendah, hanya mencapai kurang dari 15 persen.
Endra menambahkan bahwa meskipun situasi di Portugal 30 tahun lalu memiliki kemiripan dengan Indonesia saat ini, terdapat perbedaan signifikan dalam jumlah penduduk. Portugal pada waktu itu hanya memiliki sekitar 10 juta jiwa, sedangkan Indonesia memiliki daerah-daerah dengan populasi sekitar 1,3 juta penduduk masing-masing.
Meskipun demikian, Portugal berhasil melakukan perubahan signifikan dalam pengelolaan air minumnya. Dalam beberapa dekade, mereka mampu meningkatkan cakupan suplai air minum hingga 95 persen dan layanan sanitasi hingga 86 persen, menunjukkan kemajuan yang luar biasa.
Endra menekankan bahwa Indonesia perlu mempelajari pengalaman Portugal, bukan untuk meniru sepenuhnya, tetapi untuk mengadaptasinya sesuai dengan konteks lokal. Menurutnya, ada pelajaran berharga yang bisa diambil dari perjalanan Portugal dalam memperbaiki pengelolaan air minum dan sanitasi.
Salah satu faktor keberhasilan Portugal adalah adanya perusahaan air minum yang sepenuhnya dimiliki oleh BUMN, bernama Aguas de Portugal. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1993 dengan misi untuk merancang, mengembangkan, membangun, dan mengelola sistem air minum serta air limbah di seluruh negeri.
Dengan pengalaman Portugal sebagai acuan, Indonesia diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis dalam meningkatkan pengelolaan air minum dan sanitasi. Meski tantangannya besar, pengalaman negara lain menunjukkan bahwa perbaikan yang signifikan bukanlah hal yang mustahil jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Indonesia perlu mempertimbangkan berbagai faktor lokal dalam mengadaptasi model pengelolaan air minum yang sukses dari negara lain. Harapannya, ke depannya, pengelolaan air minum di Indonesia dapat mengalami kemajuan serupa seperti yang terjadi di Portugal.