JAKARTA, Cobisnis.com – Harga emas Antam kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dengan menembus Rp 2.044.000 per gram pada Kamis (4/9/2025). Kenaikan Rp 9.000 dari hari sebelumnya dipicu ketidakpastian global, mulai dari ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, inflasi, hingga meningkatnya permintaan emas oleh bank sentral.
Founder Traderindo, Wahyu Laksono, menilai harga emas Antam masih berpotensi naik hingga Rp 2.200.000–2.250.000 per gram di akhir tahun, terutama jika rupiah melemah bersamaan dengan kenaikan emas global. Sebaliknya, batas bawah harga diperkirakan di Rp 1.800.000–1.850.000 per gram jika rupiah menguat dan emas dunia melandai.
Wahyu menyarankan investor untuk fokus pada akumulasi emas, memanfaatkan koreksi harga, dan disiplin dengan strategi dollar cost averaging (DCA). Porsi investasi ideal pada emas berkisar 5%–15% dari total aset. Bentuk yang direkomendasikan adalah emas batangan atau tabungan emas karena lebih likuid dan terjaga kemurniannya.
Menurutnya, momentum terbaik untuk membeli adalah saat harga terkoreksi signifikan, khususnya di tengah ekspektasi penurunan suku bunga global atau lonjakan ketidakpastian geopolitik. Investor pemula bisa memulai dengan tabungan emas atau pecahan kecil untuk mempermudah akses investasi.














